RIAUMANDIRI.CO - Keluarga aktivis Veronika Koman diteror pada Minggu (7/11/2021). Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyatakan siap memberi perlindungan.
Ketua LPSK Hasto Atmojo Suryo menilai teror tersebut merupakan bentuk intimidasi terhadap kerja-kerja pembela HAM seperti yang kerap dilakukan oleh Veronica.
"Sebagai pribadi, Veronica kerap mendapatkan tekanan akibat aktivitasnya sebagai pembela HAM. Ternyata, serangan tidak hanya ditujukan ke pribadi, tetapi sudah melebar kepada keluarga. Teror-teror seperti ini harus dihentikan," kata Hasto dalam siaran pers, Senin (8/11/2021) dikutip dari Kompas.com.
Hasto menuturkan, LPSK akan membangun komunikasi dengan Veronica maupun keluarganya dalam waktu dekat untuk menawarkan perlindungan. Hasto pun mendorong pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus teror terhadap keluarga Veronica tersebut.
"Jangan biarkan pihak yang tidak bertanggung jawab mencederai kehidupan demokrasi di Indonesia," ujar Hasto.
Hasto mengatakan, teror, intimidasi, dan serangan terus-menerus dilancarkan kepada pembela HAM di Indonesia. Ia menyebutkan, banyak kasus serupa yang menimpa mereka yang aktif membela hak-hak dasar maysarakat dan sudah sepatutnya mendapat perhatian serius dari negara.
Sebelumnya, keluarga Veronica menghadapi sejumlah ancaman pada Minggu kemarin. Pada Minggu pagi, sebuah ledakan terjadi di depan rumah orang tua Veronica di Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan juga secarik kertas yang bertuliskan pesan bernada ancaman. Pesan yang diduga ditujukan kepada Veronica itu diklaim ditulis oleh Laskar Militan Pembela Tanah Air.
Adapun isi pesan tersebut adalah: "If the police and aparat dalam maupun luar negeri tidak bisa menangkap 'Veronica Kuman@hero, pecundang, dan pengecut, kami terpanggil bumi hanguskan dimanapun anda bersemnunyi maupun gerombolan pelindungmu".
Pada hari yang sama, teror juga terjadi di rumah kerabat Veronica. Seorang pengemudi ojek online mengirimkan sebuah paket berwarna biru ke rumah tersebut. Namun, kerabat Veronica tidak berani membuka paket tersebut pascamengetahui ledakan di rumah orangtua Veronica. Paket itu kemudian ditaruh di pintu masuk rumah.
Lalu, tim advokasi Papua mendatangi rumah kerabat Veronica Koman bersama tim densus 88 dan Kepolisian dari Polres Jakarta Barat. Ketika dibuka oleh tim densus 88, paket tersebut ternyata berisi bangkai ayam. Ada juga sebuah pesan yang disertakan di dalam paket. Berikut isi pesan tersebut: "Siapapun yang menyembunyikan Veronika Koman, maka akan bernasib sama seperti bangkai ini".
Saat ini, polisi masih menyelidiki identitas penebar teror di rumah keluarga Veronica Koman.