Roma (HR)- Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Minggu (19/4) mengklaim setidaknya lebih dari 700 orang diperkirakan tewas setelah sebuah kapal yang mengangkut para migran terbalik di pesisir Libya, Sabtu (18/4) malam.Menurut petugas setempat, sebanyak 28 orang telah berhasil diselamatkan dari insiden ini.
Tim penyelamat yang merupakan penjaga pantai Italia telah diberangkatkan dengan kapal angkatan laut menuju lokasi yang terletak di selatan pulau Lampedusa.
Jika sudah dikonfirmasi, bencana ini akan menjadi salah satu yang terburuk selama puluhan tahun dalam krisis migran di selatan Mediterania karena telah mengakibatkan korban tewas lebih dari 1.500 orang sejak awal tahun.
"Hingga kini kami khawatir ini adalah tragedi yang benar-benar besar," ujar Carlotta Sami, juru bicara UNHCR, badan PBB yang memberi perlindungan dan bantuan kepada pengungsi di dunia, seperti dilansir Reuters.
Belum ada keterangan lebih lanjut terkait peristiwa ini, baik dari penjaga pantai Italia atau angkatan laut setempat.
Kapal ini diyakini terbalik ketika para migran sedang berpindah tempat ke sisi kapal yang telah penuh di saat sebuah kapal dagang mendekat.
Belum lama ini, pada Selasa (14/4) lalu sekitar 400 migran tewas akibat insiden kapal terbalik di perairan Mediterania saat berusaha mencapai Italia.
Perahu yang membawa sekitar 550 imigran itu terbalik sekitar 24 jam setelah meninggalkan Libya.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) yang berbasis di Jenewa, sebelum kejadian ini, tercatat sekitar 500 kematian imigran yang berusaha melintasi Mediterania dari Afrika ke Eropa tahun ini. (cnn/ivi)