RIAUMANDIRI.CO - Masterplan pengendalian banjir Kota Pekanbaru sudah ada dan diekspos awal tahun lalu. Namun, Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengatakan upaya penanganan dan realisasinya hanya bisa dilakukan secara bertahap.
"Kita masih fokus pada penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi," ujar Firdaus, Jumat (29/10/2021) dikutip dari Pekanbaru.go.id.
Dalam masterplan tersebut, ada penanganan jangka pendek, menengah dan panjang. Saat ini diketahui pemko mulai mengerjakan tahap jangka pendek seperti normalisasi drainase dan anak sungai.
Sebelumnya, Pemko Pekanbaru, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru dinilai lamban mengatasi persoalan banjir.
Beberapa waktu belakangan, Kota Pekanbaru kembali terendam usai hujan turun. Tidak hanya pemukiman, fasilitas umum dan sekolah pun sudah ikut kebanjiran.
Persoalan ini tak kunjung diselesaikan oleh Dinas PUPR Kota Pekanbaru. Tak satu pun langkah penanganan banjir dilakukannya.
"Lebih kurang ada 350 titik banjir di Kota Pekanbaru, dengan intensitas hujan satu jam bahkan satu hari penuh ini tidak masuk kategori tergenang lagi tapi ini sudah banjir. Untuk itu kepada PUPR kita minta segera ambil langkah kongkrit, lakukan komunikasi ke leading sector terkait," kata anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru, Ruslan Tarigan, Kamis (28/10).
Masterplan penanganan banjir yang sudah dimiliki tak kunjung terlaksana, mestinya masyarakat Kota Pekanbaru sudah merasakan manfaatnya jika masterplan diaplikasikan.
"Masterplankan sudah ada ya jalankan jangan cuma cakap-cakap aja. Komunikasikan juga dengan instansi terkait yang punya wewenang penanganan banjir masing-masing lokasi, ada lokasi banjirnya wewenang provinsi dan nasional sampaikan biar dialokasikan anggaran untuk penanganan banjir ini," sambungnya.
Kinerja PUPR yang dinilai lamban dalam penanganan banjir di Pekanbaru, pasalnya persoalan banjir merupakan persoalan klasik yang tak kunjung teratasi dengan maksimal.
"Saya pikir dalam hal ini PUPR memang lamban dalam melakukan penanganan banjir, sudah ada masterplan ya tinggal komunikasikan saja toh. Di samping itu, langkah antispasi seperti menyediakan kolam retensi atasi banjir juga diperlukan untuk menampung banjir dari pemukiman masyarakat," katanya mengakhiri.