RIAUMANDIRI.CO - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015, Abraham Samad, menilai rapat kerja yang diadakan di luar daerah merupakan pemborosan dan bukan budaya KPK.
Diketahui, KPK era Firli Bahuri Cs rapat kerja di hotel bintang lima di Yogyakarta. Hal itu dinilai tidak sesuai dengan budaya sederhana lembaga antirasuah.
"Kalau rapat kerja menurut pandangan kita dulu bahwa kalau kita melakukan rapat kerja di luar daerah itu pemborosan dan tidak sesuai dengan budaya KPK, budaya integritas KPK. Terus kesannya menghambur-hamburkan [uang] apalagi di hotel bintang 5," kata Samad dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (28/10).
Berkaca dari hal tersebut, Samad mengatakan KPK tidak lagi menjadi role model atau contoh bagi instansi lain dalam menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai integritas termasuk kesederhanaan di dalamnya. Rapat kerja di hotel bintang lima, lanjut dia, sebagai bentuk kemewahan.
"Fungsi KPK dalam mempertahankan budaya integritas jadi hilang," imbuhnya.
Samad menjelaskan pada masa kepemimpinannya KPK tidak pernah mengadakan rapat kerja di luar kota apalagi di hotel bintang lima. Kegiatan pimpinan di luar kota, terang dia, hanya dalam agenda memperingati hari antikorupsi.
"Kalau rapat kerja di zaman saya, mungkin juga di zaman sebelum saya, itu kita enggak pernah ke luar dari Jakarta. Bahkan kebanyakan dari kantor supaya bisa sambil bekerja. Biasa ada hal-hal yang ditandatangani yang sifatnya urgent," tutur dia.
"Memang pernah di daerah-daerah kayak Jogja, Bandung, tapi itu acara hari antikorupsi yang biasa dilakukan KPK. Kalau [agenda] hari antikorupsi biasa pindah-pindah sesuai tema. Tapi kalau rapat kerja enggak pernah," sambungnya.