RIAUMANDIRI.CO - Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, ada dugaan Gilang Endi (21) mengalami kekerasan saat mengikuti Diklatsar Menwa UNS.
"Ada dugaan tindak kekerasan yang terjadi selama pelaksanaan pendidikan dan latihan berlangsung. Jadi, ada beberapa momen kegiatan yang diduga ada unsur kekerasan," ujarnya, Kamis (28/10/2021) dikutip dari Kompas.com.
Hal tersebut didapati berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan barang bukti.
Diketahui, Gilang meninggal saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Pra Gladi Patria XXXVI Resimen Mahasiswa (Menwa).
Dia merupakan mahasiswa D4 Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah.
Ade menjelaskan, polisi telah memeriksa 23 saksi.
"Sampai sore kemarin sudah 23 orang yang diperiksa. Termasuk penyitaan beberapa barang bukti diduga terkait peristiwa yang terjadi," ucapnya.
Ditanya soal 23 saksi tersebut apakah ada yang mengerucut menjadi terduga pelaku, Ade mengungkapkan bahwa polisi masih akan melakukan gelar perkara untuk menentukan tersangka.
"Tim masih terus bekerja melakukan penyelidikan dan penyidikan. Nanti penentuan tersangka akan kita lakukan melalui proses gelar perkara. Secepatnya kita akan lakukan gelar perkara. Doakan semua lancar segera terungkap kebenaran peristiwa yang terjadi,” tuturnya.
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti terkait kasus meninggalnya mahasiswa UNS saat Diklatsar Menwa. Barang-barang tersebut yaitu pakaian korban selama dipakai dalam Diklatsar, senjata replika, helm, dan barang elektronik.
Ade menjelaskan, barang bukti elektronik bakal dikirim ke Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah untuk proses penyidikan kasus dugaan kekerasaan ini.
"Dukungan scientific investigation (penyididkan berbasis ilmiah) akan kita optimalkan untuk mengungkap kasus ini," terangnya.