RIAUMANDIRI.CO – Saidin Alju merasa begitu terpukul. Mendadak dia mendapatkan kabar anak perempuannya, Dea Rizki meninggal dunia saat kegiatan susur sungai di Ciamis. Saidin pun langsung bergegas ke Pondok Pesantren Alquran Cijantung untuk mengecek kondisi buah hatinya.
Warga Desa Sukasari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu mengaku tidak mengetahui jika anaknya itu ikut kegiatan Pramuka susur sungai maut. Pihak pondok pun tidak meminta izin ke orang tua.
“Tidak ada izin dari pondok ke orang tua siswa. Saya saja sebagai orang tuanya tidak tahu kalau mau ada kegiatan Pramuka itu,” Saidin, Sabtu (16/10/2021).
Dia mengaku, baru mengetahui kegiatan tersebut setelah mendapat keterangan dari pihak pondok, saat datang memastikan kabar meninggalnya Dea. Dari keterangan pihak pondok, lanjut dia, Dea sedang mengikuti program sekolah.
“Katanya lagi kegiatan Pramuka pengenalan alam. Menurut informasi, para korban terpeleset di pinggir sungai lalu tenggelam,” ujarnya.
“Ya jelas terpukul. Orang tua manapun mengalami anaknya menjadi korban lalu meninggal pasti kaget. Enggak nyangka,” sambungnya.
Saidi tidak mengira hari Minggu pekan lalu menjadi pertemuan terakhirnya bersama sang anak. Pekan lalu tepatnya hari Minggu dirinya bersama sang istri menjenguk sang anak di pesantren. Aktivitas tersebut sudah sering dilakukan sejak anaknya menjadi santri.
Baca Juga: 11 Siswa MTs Harapan Baru Ciamis Meninggal Ikuti Susur Sungai, Kemenag Minta Kegiatan itu Dievaluasi
Dalam pertemuan terakhir itu, Dea sempat minta foto bareng dengan kedua orang tuanya. Seperti sebelum-sebelumnya, tidak ada yang berbeda dari momen pertemuan itu.
“Setelah itu, saya sempat foto-foto dengan anak saya. Nah anak saya itu minta foto bareng. Kami bertiga, saya sama istri foto dengan Dea,” jelas dia.