RIAUMANDIRI.CO – DPRD Sumatera Utara segera memanggil manajemen PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara. Pemanggilan dalam rangka penjelasan terkait kelangkaan BBM yang terjadi dalam dua pekan terakhir.
"Iya, kita akan segera panggil mereka untuk klarifikasi," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumatera Utara, Ziera Salim Ritonga, Kamis (14/10/2021).
Ziera mengatakan, pihaknya mendesak agar Pertamina segera menyelesaikan kelangkaan BBM ini. Dirinya tak ingin kelangkaan BBM ini menjadi penghambat moblitas masyarakat yang kini mulai bergairah setelah pelonggaran Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilakukan pemerintah.
"Jelas (kelangkaan) ini telah membuat risau masyarakat. Makanya kita tak ingin ini berkepanjangan. Ini harus segera diselesaikan," pungkasnya.
Selain itu, dirinya tak mau kelangkaan BBM dijadikan alasan untuk menaikan harga BBM nantinya.
"Kelangkaan ini jangan dibuat menjadi alasan untuk menaikkan harga BBM. Kita tidak mau itu terjadi," kata Zeira.
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga melalui Manajer Humas Regional Sumatera Bagian Utara, Taufikurrahman, membantah adanya kelangkaan. Namun ia tak menampik adanya keterlambatan distribusi akibat cuaca buruk yang membuat kapal tanker pemasok BBM ke Sumut sulit bersandar. Di tambah lagi adanya peningkatan konsumsi BBM hingga lebih dari 10 persen sejak pelonggaran PPKM dua pekan terakhir.
"Pada dasarnya stok kita aman. Apalagi tadi tanker sudah sandar dan sudah memasok 15.900 kl liter pertalite dan pertamax. Hanya saja memang ada kendala distribusi dan peningkatan konsumsi. Tapi perlahan sudah kita atasi dan dalam beberapa hari ke depan kita harap bisa kembali normal," tukasnya.
"Maka dari itu kita imbau masyarakat membeli BBM secara wajar. Tidak perlu panik karena stok BBM kita aman hingga beberapa hari ke depan," tukasnya.
Sementara itu hingga petang ini, sejumlah SPBU di Medan masih kekosongan stok BBM. Kekosongan juga mulai melebar hingga ke wilayah Deliserdang, Serdang Bedagai dan Binjai. Sejumlah SPBU juga terlihat kehabisan seluruh stok mereka. Mulai dari Pertalite, Solar hingga Pertamax secara bersamaan.