RIAUMANDIRI.CO, ROHUL - Webinar literasi digital pada pagi ini, Sabtu, 14 Agustus 2021 dimulai pukul 09.15 yang dibuka oleh moderator, Yusuf Ardabili. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada pagi ini adalah “Yuk Tambah Produktif di Era Digital”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo.
Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, Erisa Fadhilla selaku designer. Moderator berbincang dengan key opinion leader pada pukul 09.28.
Erisa Fadhilla: Awal saya memulai karir menjadi konten kreator dengan saya membuat video komplikasi ketika saya sedang menjadi MC di beberapa acara.
Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah membacakan tata tertib, pukul 09.37 narasumber pertama yaitu, Dian Natale membawakan materi. Beliau adalah seorang Strategic brand identity, founder TokozioDesign.com. Materi yang disampaikan adalah “Kreatif dan Produktif dari Rumah di Masa Pandemi”.
Summary: Mulailah terlebih dahulu layaknya ”start from zero”, carilah ide, inovasi, lalu eksekusi dan cobalah untuk konsisten.
Bermain di media sosial bisa mendapatkan cuan dengan cara memilih media sosial sesuai target market, cari kebutuhan atau keinginan pasar, produksi serta kolaborasikan, belajar digital bisnis, evaluasi berkala, dan konsisten.
Hobi juga bisa menjadi bisnis dengan menjadi:
-
Graphic designer
-
Youtuber
-
Photographer
-
Influencer
-
Online trainer
-
Content writer.
Mulailah terlebih dahulu layaknya ”start from zero”, carilah ide, inovasi, lalu eksekusi dan cobalah untuk konsisten.
Pemaparan selesai pada pukul 14.50 WIB.
Narasumber kedua yaitu, Muhammad Arif Rahmat, SHI menyampaikan materi pada pukul 14.55. Beliau adalah seorang Certified life coach. Materi yang disampaikan berjudul “Memahami Fitur Keamanan Apliaksi Digital dan Media Sosial”.
Summary: Privasi individu sangat penting untuk dihargai, apabila privasi dilanggar, maka kehormatan dan haknya sebagai manusia otomatis terlanggar. Semua rahasia atas dirinya bisa dikuasai pihak lain, sehingga keselamatannya pun ikut terancam.
Warganet sebaiknya selalu melengkapi komputer maupun gawainya dengan aplikasi antivirus seperti Kaspersky, AVG, maupun Norton. Pehamanan akan keamanan daring tentu sangat penting untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan, misalnya menjadi korban penipuan ketika bertransaksi daring.
Hal yang dapat dilakukan:
-
Selalu menggunakan antivirus di komputer dan juga ponsel
-
Gunakan password yang sulit diduga
-
Tidak mengunduh sembarangan aplikasi
-
Hindari sembarangan klik
-
Perbarui selalu software
-
Gunakan browser yang sudah diperbarui
-
Selalu lakukan back up atau simpan data di beberapa tempat
Privasi individu sangat penting untuk dihargai, apabila privasi dilanggar, maka kehormatan dan haknya sebagai manusia otomatis terlanggar. Semua rahasia atas dirinya bisa dikuasai pihak lain, sehingga keselamatannya pun ikut terancam.
Hindari mengekspos data pribadi atau hal-hal sensitif menyangkut diri sendiri ke internet, jaga kerahasiaan password, jangan biarkan orang lain dapat melacak, amankan diri dari pesan yang mencurigakan, menolak ajakan foto telanjang atau setengah telanang oleh teman online maupun offline, tidak mudah percaya rayuan teman di media sosial, gunakan email sementara untuk menghindari spam, dan baca baik-baik tiap kali akan mengunduh aplikasi.
Pemaparan oleh narasumber kedua selesai pada pukul 10.18 WIB.
Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Dr. Jupendri, S.Sos, M.I.Kom pada pukul 10.20. Beliau selaku Dosen Ilmu Komunikasi. Materi yang disampaikan adalah “Etika Digital”.
Summary: Media digital mesti digunakan untuk suatu niat, sikap, dan prilaku yang etis demi kebaikan bersama. Etika digital sendiri merupakan kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital.
Di internet sendiri terdapat network etiquette yang merupakan aturan-aturan atau kebiasaan maupun etiket umum yang berlaku di seluruh dunia, sehingga para pelaku internet dapat dengan nyaman dalam berinteraksi di dunia maya.
Selalu ingat keberadaan orang lain, taat kepada standar atau norma yang berlaku, berpikir dulu sebelum berkomentar, batasi waktu, gunakan Bahasa yang sopan juga santun, sebarkan hal positif, dan hormati privasi orang lain.
Etika dalam bermedia sosial harus tau caranta berkomunikasi, jangan cari pembenaran, cek kebenaran berita, dan info pribadi jangan terlalu di exspos.
Media digital mesti digunakan untuk suatu niat, sikap, dan prilaku yang etis demi kebaikan bersama. Etika digital sendiri merupakan kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital.
Karakteristik pada media sosial yaitu User Generated Content atau fitur bagi pengguna untuk membuat konten dan menyebarkannya, lalu ada halaman profil pengguna, interaksi dengan pengguna lain, juga tanda waktu disetiap postingan.
Pemaparan oleh narasumber ketiga selesai pada pukul 10.38 WIB.
Materi keempat disampaikan oleh Fahmi Sugandi, S.Kom selaku Head of digital at manning dan CO Singapore. Pemaparan dimulai pada pukul 15.43. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “Langkah Awal Memulai Karir dan Go-International Memanfaatkan Dunia Digital”.
Summary: Freelancer akan mengatur jadwal sesuai keinginannya, penghasilannya pun tidak tetap, tetapi berkerja sesuai keinginannya juga. Sedangkan berkerja di kantor akan memiliki jadwal yang padat, penghasilan tetap, tetapi akan bekerja di bawah tekanan.
Banyak profesi di dunia digital yang sedang tren saat ini seperti menjadi copywriter, content blogger, translator, digital marketing, video, motion, design graphic, programmar, data analyst, financial, cloud engineer, youtuber, dan yang paling diminati adalah streamer game.
Langkah-langkah awal dimulai dari:
-
Cari tahu hobi, keunikan diri serta passion
-
Memahami literasi digital dan komputasi
-
Manfaatkan ruang digital untuk meningkatkan skills
-
Bangun portofolio maupun reputasi
-
Melatih kecakapan bahasa Inggris
Freelancer akan mengatur jadwal sesuai keinginannya, penghasilannya pun tidak tetap, tetapi berkerja sesuai keinginannya juga. Sedangkan berkerja di kantor akan memiliki jadwal yang padat, penghasilan tetap, tetapi akan bekerja di bawah tekanan.
Terdapat beberapa rekomendasi website untuk menjual jasa atau skills digital yang dimiliki di www.upwork.com www.fiverr.com www.freelancer.com www.sribulancer.com www.projects.co.id www.fastwork.id
Pemaparan oleh narasumber keempat selesai pada pukul 11.02 WIB.
Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money untuk yang beruntung.
-
Todi Yopiyadi memberikan pertanyaan kepada Dian Natale
Q : Negeri kita tercinta Indonesia memiliki hasil bumi yang sungguh luar biasa banyak, masyarakat juga penuh kreatifitas. Masalahnya hanya pada ketidakpahaman bangsa terhadap teknologi, seharusnya produk lokal dari indonesia bisa mendunia namun karena kurang melek digital masyarakat Indonesia apalagi bagi daerah yang tertinggal membuat sulit untuk mendunia. Apa yang bisa dilakukan pemerintah kita untuk mengenalkan masyarakat yang tertinggal dengan teknologi khususnya E-market? Bagaimana cara memasarkan produk lokal indonesia melalui E-market?
A : Semuanya dimulai dengan perlahan, perkenalkan dari aplikasi paling sederhana sampai ke aplikasi lainnya dan kita bisa menjadi penyebar semangat di era digital.
-
Ade Irma Safitri memberikan pertanyaan kepada Muhammad Arif Rahmat, SHI
Q : Akhir-akhir ini marak sekali penipuan lewat Whatsapp yang seringkali mengaku - ngaku sebagai kita dan meminta transfer ke orang - orang terdekat kita. Nah sekiranya bagaimana pak caranya agar nama kita tidak digunakan sebagai alat penipuan dan kontak teman kita tidak diambil oleh si penipu?
A : Kita harus mengetahui dahulu tentang apa alasannya berupaya merusak reputasi diri kita, selanjutnya memberi edukasi ke teman-teman seperti langsung mengkomfirmasi, dan jangan lupakan aktifkan 2FA.
-
Muhammad Bahiyyul Bayan memberikan pertanyaan kepada Dr. Jupendri, S.Sos, M.I.Kom
Q : Dalam keadaan online seperti ini masih terdapat siswa maupun mahasiswa ketika memulai chat di grup maupun lewat personal chat ke guru ataupun dosen seperti kurang sopan. Menurut saya etika seperti itu sangat disayangkan, bagaimana memberi tahu terkait etika yang kurang sopan tersebut agar tidak diulangi Kembali?
A : Kita tidak boleh berhenti memberikan edukasi, karena mengubah etika perlu kesabaran dan memberikan contoh bagaimana cara merespon pesan mereka dengan sopan.
-
Yustika Amanda memberikan pertanyaan kepada Fahmi Sugandi, S.Kom
Q : Apa perbedaan digital skill dan soft skill, lalu bagaimana caranya agar bisa menyeimbangkannya?
A : Bisa mengeksplorasi digital skill dan soft skill di internet.
Sesi tanya jawab selesai pada pukul 11.25. Moderator kembali memanggil key opinion leader Erisa Fadhilla. Beliau menyampaikan bahwa media sosial tidak hanya sekedar menjadi media sosial biasa saja, tetapi juga sudah menjadi kebutuhan karena sudah hidup secara berdampingan.
Setelah berbincang-bincang dengan key opinion leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi pagi ini dan mengumumkan enam pemenang lainnya yang berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp. 100.000. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Pukul 11.42 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital!