RIAUMANDIRI.CO, ROHIL- Narasumber pertama yaitu, Karlina Octaviany, M.Sc. membawakan materi. Beliau adalah seorang Digital Access Programme Advisar British Embassy Jakarta. Materi yang disampaikan adalah “Sebarkan konten positif”. Jenis-jenis konten di dunia digital: Infografis ; judul dan pengantar info panduan yang ringkas. Muat logo organisasi,konten padat data,pastikan lisensi gambar gratis/creative commons,vertifikasi sumber dan cantumkan! Bisa tambahkan daftar media sosial organisasi. Vidio 1 menit ; 10 detik pertama menampilaka keunikan,animasi,film pendek,webseries,eksperimen sosial dan vlog.riset,pengcahayaan tepat,focus dan komposisi.
Jenis konten yang bisa diunggah : konten yang berisi tentang informasi penting,yang bersii ilmu dan yang berisi ajakan aksi seperti petisi,galang dukungan,donasi,foto bercerita,berpikir dengan meme,kompetisi,webinar,pelling instastories,request to join-instragram live,bercerita lewat podcast. Sebelum membuat konten ada hal yang harus di perhatikan yaitu dalam pesona harus bisa bersahabat,ceria,formal,mengispirasi dan professional. Gaya Bahasa juga penting dalam membuat konten seperti gaya Bahasa yang sederhana,kompleks,serius dan menyenangkan. Selain gaya Bahasa nada dalam berbicara juga harus rendah,jujur,berbasis data,personal,lugas. Ketika membuat konten juga harus tau tujuan konten kit aitu apa,apakah itu konten mengajak,mendidik,menghibur atau mendorong.
Narasumber kedua yaitu, Ika Meliani Untari, S.Si. menyampaikan materi. Beliau adalah seorang Kasi Sumber Daya Komunikasi Publik . Matreri yang disampaikan beliau adalah Digitl safety. KENAPA BESAR SEKALI PENGGUNA INTERNET? Karena di era sekarang banyak applikasi yang sangat membantu kegiatan sehari-hari dan menggunakan internet. Seperti shopee,orang bisa berbelanja apa saja tanpa harus pergi keluar rumah,grab orang bisa mengirim atau membeli makanan tanpa harus keluar rumah juga dan banyak lainnya. Namun Ketika kita menggunakan applikasi tersebut kita juga membutuhkan keamanan digital. Apa itu keamanan digital? Keamanan digital adalah “Proses memastikan penggunaan layanan digital, baik daring maupun luring, dapat dilakukan secara aman dan nyaman”. Keamanan digital dapat terbagi dalam beberapa bentuk : pengamanan perangkat digital ; Download aplikasi terpercaya & banyak digunakan orang. Cek reviewnya, Hati-hati dengan aplikasi tiruan , Waspadai link-link mencurigakan & tidak jelas, Hati-hati kepada siapa kita percayakan perangkat kita. Jenis-jenis Proteksi Perangkat Digital ; Proteksi perangkat keras (kata sandi,fingerprint authentication,face autentification),proteksi perangkat lunak (find my device,back up data,antivirus,enkripsi full disk,shredder). Pengamanan Identitas Digital : Data pribadi Umum (Nama,jenis kelamin,kewarganegaraan,agama,tanga lahir,pekerjaan,alamat rumah,e-mail,no telepon dan lainnya),Data pribadi khusus (data Kesehatan,biometric genetika,keuangan,res/etnis,proferensi seksual,pandangan politik,data keluarga,data kejahatan dan lainnya.
Narasumber ketiga yaitu Kiki Ardian,S.Pd., M.Pd. Beliau selaku Wakil Kepala Sekolah SMP Negri 1 Bagan Sinembah Rokan Hilir. Materi yang disampaikan adalah “Posting Konten? Hargai Hak Atas Kekayaan Intelektual”. ETIKA DIGITAL => “Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquet) dalam kehidupan sehari-hari” -Siberkreasi & Deloitte (2020) . APA ITU HAKI => “Hak yang didapatkan dari hasil olah pikir manusia untuk dapat menghasilkan suatu produk, jasa, atau proses yang berguna untuk masyarakat”- UU No.7 Tahun 1994. UNDANG UNDANG TENTANG HAKI, HAK CIPTA DAN HAK TERKAIT : UU NO. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. KEKAYAAN INDUSTRI : UU NO. 30 Tahun 2000 tentang Hak Rahasia Dagang, UU NO. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, UU NO. 37 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, UU NO. 13 Tahun 2018 tentang Paten, UU No. 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis
narasumber keempat yaitu Yusra Nurvita, S.I.Kom. beliau adalah seorang Konsultan Manajemen Aset. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “Mengubah mindset konsumtif menjadi produktif”. Memahami prilaku generasi milenial,3 teknologi yang lekat pada milenial : Tv berwarna,Hp,Internet. GENERASI REBAHAN,ISTILAH REBAHAN stigma negatif yang disematkan ke dalam kaum rebahan adalah mereka yang malas, tidak produktif, melewatkan kesempatan, tidak mempunyai target, serba instan, dan tidak menghasilkan apa-apa, menjadi poin krusial untuk mengecap istilah kaum rebahan
Desmi Butar Butar memberikan pertanyaan kepada Ika Meliani Untari, S.Si
Q : Bagaimana tips dan strategi yang tepat untuk orang tua yang memiliki anak yang kecanduan games hingga dapat membagi waktunya dengan tepat?
A : kita mengubah resepsi dari kitanya sendiri dahulu karena anakn zaman dahulu dengan anak jaman sekarang. Anak-anak jaman dahulu cita-citanya pasti ingin menjadi dokter atau lainnya namun cita-cita anak sekarang mereka mau menjadi game profisional dan itu termasuk di akui oelh negara. Anak-anak sekarang bisa di ajak ngobrol atau sharing karna anak-anak sekarang itu sangat sensitive apalagi sekarang kita mau apa-apa itu harus menggunakan gadget. Maka tugas kita sebagai orangtua mungkin bisa membatasi dan mnegatur jadwal kapan mereka harus main hp dan lain-lain.
Webinar literasi digital pada pagi ini, Rabu, 28 Agustus 2021 yang dibuka oleh moderator, Nada Safitri. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada pagi ini adalah “YUK TAMBAH PRODUKTIF DI ERA DIGITAL!”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan kedua sambutan dari keynote speech, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, @ghinabastiana selaku Watercolor illustrator,influencer,Dosen. Moderator menyapa sekaligus berbincang dengan key opinion leader seputar tema webinar hari ini .
Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah membacakan tata tertib, narasumber pertama yaitu, Karlina Octaviany, M.Sc. membawakan materi. Beliau adalah seorang Digital Access Programme Advisar British Embassy Jakarta. Materi yang disampaikan adalah “Sebarkan konten positif”. Jenis-jenis konten di dunia digital: Infografis ; judul dan pengantar info panduan yang ringkas. Muat logo organisasi,konten padat data,pastikan lisensi gambar gratis/creative commons,vertifikasi sumber dan cantumkan! Bisa tambahkan daftar media sosial organisasi. Vidio 1 menit ; 10 detik pertama menampilkan keunikan,animasi,film pendek,webseries,eksperimen sosial dan vlog.riset,pengcahayaan tepat,focus dan komposisi.
Jenis konten yang bisa diunggah : konten yang berisi tentang informasi penting,yang bersii ilmu dan yang berisi ajakan aksi seperti petisi,galang dukungan,donasi,foto bercerita,berpikir dengan meme,kompetisi,webinar,pelling instastories,request to join-instragram live,bercerita lewat podcast. Sebelum membuat konten ada hal yang harus di perhatikan yaitu dalam pesona harus bisa bersahabat,ceria,formal,mengispirasi dan professional. Gaya Bahasa juga penting dalam membuat konten seperti gaya Bahasa yang sederhana,kompleks,serius dan menyenangkan. Selain gaya Bahasa nada dalam berbicara juga harus rendah,jujur,berbasis data,personal,lugas. Ketika membuat konten juga harus tau tujuan konten kit aitu apa,apakah itu konten mengajak,mendidik,menghibur atau mendorong.
Jika ingin merancang kampanye yang bermakna maka harus mengenali target audiens dan cari nlai unik,menentukan sedia sosial yang tepat dan dengarkan masukan target,buat rancangan konten bulanan,riset,cek fakta dan template respon. Namun Ketika siap viral juga harus siap resiko.
Langkah-langkah sebelum memulai kampanyemu ! latihan buat kreasi konten : buat jadwal konten sebulan,buat konten poster menggunakan tempalet poster sesuai ukuran pilihan medsos dengan aplikasi canva,buat riset data dan desain onfografis menggunakan applikasi canva,buat video 1 menit menggunakan applikasi inshot atau vloglt,buat prodcast denan applikasi anchor.
Narasumber kedua yaitu, Ika Meliani Untari, S.Si. menyampaikan materi. Beliau adalah seorang Kasi Sumber Daya Komunikasi Publik . Matreri yang disampaikan beliau adalah Digitl safety. KENAPA BESAR SEKALI PENGGUNA INTERNET? Karena di era sekarang banyak applikasi yang sangat membantu kegiatan sehari-hari dan menggunakan internet. Seperti shopee,orang bisa berbelanja apa saja tanpa harus pergi keluar rumah,grab orang bisa mengirim atau membeli makanan tanpa harus keluar rumah juga dan banyak lainnya. Namun Ketika kita menggunakan applikasi tersebut kita juga membutuhkan keamanan digital. Apa itu keamanan digital? Keamanan digital adalah “Proses memastikan penggunaan layanan digital, baik daring maupun luring, dapat dilakukan secara aman dan nyaman”. Keamanan digital dapat terbagi dalam beberapa bentuk : pengamanan perangkat digital ; Download aplikasi terpercaya & banyak digunakan orang. Cek reviewnya, Hati-hati dengan aplikasi tiruan , Waspadai link-link mencurigakan & tidak jelas, Hati-hati kepada siapa kita percayakan perangkat kita. Jenis-jenis Proteksi Perangkat Digital ; Proteksi perangkat keras (kata sandi,fingerprint authentication,face autentification),proteksi perangkat lunak (find my device,back up data,antivirus,enkripsi full disk,shredder). Pengamanan Identitas Digital : Data pribadi Umum (Nama,jenis kelamin,kewarganegaraan,agama,tanga lahir,pekerjaan,alamat rumah,e-mail,no telepon dan lainnya),Data pribadi khusus (data Kesehatan,biometric genetika,keuangan,res/etnis,proferensi seksual,pandangan politik,data keluarga,data kejahatan dan lainnya. Tips perlindungan data pribadi : - Gunakan password yang kuat,gunakan secara berbeda di setiap akun platform digital yang dimiliki dan perbarui secara berkala. -hindari untuk membagikan data pribadi kita. -pahami dan pilih applikasi yang diapasang di gawa hanya mengakses data yang dibutuhkan dan bukan data pribadi kita lainnya. -pahami dan pastikan pengaturan privasi di setiap akun platform digital yang dimiliki sesuai dengan tingkat keamanan yang dibutuhkan. -hindari berbagai data pribadi orang lain baik keluarga, teman,maupun kenalan didunia maya sebab data mereka adalah privasi mereka. Selalu lakukan pembaruan perangkat lunak yang digunakan dalam gawai untuk meminimalisir resiko ada celah kebocoran. -hati-hati menggugah data prbadi di platform digital karena kemanan data pribadi kita tidak selalu terjamin. -hindari memasukkan data pribadi yang penting saat berinteraksi dalam platform digital dengan menggunakan wi-fi gratis di tempat public. -waspada jika ada komunikasi atau aktivitas mencurigakan baik dari akun dengan identitas digital yng kita kenal maupun bukan. Scam dan contoh modusnya : Para pelaku meminta uang dengan alas an ada kerabat yang sakit dan ingin dilarikan ke rumah sakit, mengirimkan barang untuk korban,namun tertahan di imigrasi,para pelaku meminta uang untuk barang yang tertahan agar segera dikirim ke korban. Ketika terjadi hal yang seperti itu maka yang harus kita lakukan adalah melapor jika kejahatan siber ke website ww.patrolisiber.id,sms spam ke dm twitter @aduanBRTI,Laporkan rekening penipu ke Cekrekening.id,kredibel.co.id dan lainnya.
Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Kiki Ardian,S.Pd., M.Pd
Beliau selaku Wakil Kepala Sekolah SMP Negri 1 Bagan Sinembah Rokan Hilir. Materi yang disampaikan adalah “Posting Konten? Hargai Hak Atas Kekayaan Intelektual”. ETIKA DIGITAL => “Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquet) dalam kehidupan sehari-hari” -Siberkreasi & Deloitte (2020) . APA ITU HAKI => “Hak yang didapatkan dari hasil olah pikir manusia untuk dapat menghasilkan suatu produk, jasa, atau proses yang berguna untuk masyarakat”- UU No.7 Tahun 1994. UNDANG UNDANG TENTANG HAKI, HAK CIPTA DAN HAK TERKAIT : UU NO. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. KEKAYAAN INDUSTRI : UU NO. 30 Tahun 2000 tentang Hak Rahasia Dagang, UU NO. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, UU NO. 37 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, UU NO. 13 Tahun 2018 tentang Paten, UU No. 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis. HAK CIPTA => “Hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan” - UU No.28 Tahun 2014. Fungsi Hak Cipta : Legalitas ( siapa saja bisa berkarya,namun tidak smeuanya bisa dilegalkan dan masuk ke dalam perlindungan hak cipta. Itulah gunanya ada hak cipta yang bisa menjadi senjata Ketika ada pihak yang berusha menjiplak atau mengambil keuntungan dari hasil karya yang telah anda buat. Rasa ingin menghargai (adanya legalitas terhadap sebuah karya atau produk membuat siapapun yang berniat menggunakannya harus meminta izin kepada anda. Sumber penghasilan (kepemilikan hak cipta memberikan hak ekslusif kepada pemiliknya untuk menggunakan karya dengan untuk mendapatkan penghasilan. PELANGGARAN HAK CIPTA, PLAGIAT (Mencantumkan sumber referensi (link, penulis, label, daftar pustaka)), PEMBAJAKAN (Menahan untuk tidak akses, Mencari yang bebas copyright, Menabung untuk dapat mendapatkan). HARGAI HAK KARYA ORANG LAIN : Memberikan saran dan kritik yang membangun,No comment bila tidak menyukai karya orang lain,Bukan pelaku dan penikmat karya bajakan,Meminta izin kepda pembuatnya jika ingin menggunakan karyanya,Tidak menjiplak karya orang lain.
Materi keempat disampaikan oleh narasumber keempat yaitu Yusra Nurvita, S.I.Kom. beliau adalah seorang Konsultan Manajemen Aset. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “Mengubah mindset konsumtif menjadi produktif”. Memahami prilaku generasi milenial,3 teknologi yang lekat pada milenial : Tv berwarna,Hp,Internet. GENERASI REBAHAN,ISTILAH REBAHAN stigma negatif yang disematkan ke dalam kaum rebahan adalah mereka yang malas, tidak produktif, melewatkan kesempatan, tidak mempunyai target, serba instan, dan tidak menghasilkan apa-apa, menjadi poin krusial untuk mengecap istilah kaum rebahan. TANTANGAN KALA PANDEMI : - Lockdown/ Pembatasan,PSBB – PPKM,Social distancing, Sekolah, event, jualan: via online.
KAUM REBAHAN BISA APA? LAHIR DAN DIBESARKAN PADA SAAT GEJOLAK EKONOMI, POLITIK, DAN, SOSIAL MELANDA INDONESIA MEMBUAT PARA MILENIAL TUMBUH SEBAGAI GENERASI YANG OPEN MINDED, KRITIS, MENJUNJUNG TINGGI KEBEBASAN, DAN BERANI (BPS, 2018). REBAHAN SAMBIL MEMBACA (dari mulai buku hingga berita bisa diakses via internet), MENONTON VIDEO TUTORIAL ATAU PENGEMBANGAN DIRI (malas baca? ada youtube), MEMBUAT KONTEN (punya skill unik atau hobi, share, produktif, jadi inspiratif), MENGIKUTI WEBINAR DAN PELATIHAN ONLINE (tambah ilmu, tambah sertifikat, tambah maju). SIMPLE STEPS : CATAT, BUAT, TULIS (Buat Perencanaan, to-do list, catat jadwal webinar), PUNYA GOAL, SETTING DEADLINE (agar lebih fokus untuk memulai rutinitas), MAKSIMALKAN JARINGAN (Berkontak lagi dengan senior, dengan narasumber, dengan orang-orang yang menginspirasi), BELAJAR BUAT PERSONAL BRANDING, KEMBANGKAN IDE DAN KONSEP.
Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money untuk yang beruntung.
-
Muhammad Amin memberikan pertanyaan kepada Karlina Octaviany, M.Sc.
Q : Bagaimana cara mencari attention yang baik di media digital agar kita bisa tambah semangat karena konten kita yang ramai dikunjungi tanpa melibatkan clickbait, konten vulgar, dan hal lainnya?
A : meluruskan niat tujuan konten kita dengan dampak positif bairpun audiens kita sedikit harus konsisten,belajar terus membuat konten yang menarik dan belajar dari konten yang viral. Mencari referensi dengan tema yang ingin kit cari dengan tidak meniru punya orang lain apalagi kalua bisa referensinya itu melalui berdasarkan daerah kita. Intinya itu harus konsisten walaupun kita tidak menggunakan iklan.
-
Desmi Butar Butar memberikan pertanyaan kepada Ika Meliani Untari, S.Si
Q : Bagaimana tips dan strategi yang tepat untuk orang tua yang memiliki anak yang kecanduan games hingga dapat membagi waktunya dengan tepat?
A : kita mengubah resepsi dari kitanya sendiri dahulu karena anakn zaman dahulu dengan anak jaman sekarang. Anak-anak jaman dahulu cita-citanya pasti ingin menjadi dokter atau lainnya namun cita-cita anak sekarang mereka mau menjadi game profisional dan itu termasuk di akui oelh negara. Anak-anak sekarang bisa di ajak ngobrol atau sharing karna anak-anak sekarang itu sangat sensitive apalagi sekarang kita mau apa-apa itu harus menggunakan gadget. Maka tugas kita sebagai orangtua mungkin bisa membatasi dan mnegatur jadwal kapan mereka harus main hp dan lain-lain.
-
Yeni Vera memberikan pertanyaan kepada Kiki Ardian,S.Pd., M.Pd
Q : Bagaimana caranya bisa produktif diera pandemi ini dan mengubah prilaku konsuntif didunia digital tanpa mengenyampingkan etika dunia digital?
A : internet itu bisa positif bisa negative. Positif itu tentu saja produktif yang berisi moral dan informasi yang bagus. Peran kita sebagai orang tua harus bisa memantau anak kita kalau bisa menjadi teman mereka karena terkadang anak jaman sekaranng itu kalua mau cerita itu tidak mau langsung bercerita dengan kita langsung namun mereka bercerita di media sosial apakah itu bersifat positif atau ga. Anak-anak sekarang banyak yang bisa membuat video namun tidak bisa menedit video tersebut untuk di posting maka dari itu peran orang tua juga harus bisa mendukung anak kita belajar mengedit dengan applikasi yang sudah banyak tersedia memang tidak semua anak bisa tapi kita harus banyak bersabar.
-
Yustika Amanda memberikan pertanyaan kepada Yusra Nurvita, S.I.Kom.
Q : Strategi dan pendekatan digital seperti apa yang dapat dilakukan untuk menekan dan mencegah dampak negatif dari penggunaan teknolodi digital? Serta bagaimana cara kita mengubah budaya konsumtif para murid menjadi budaya produktif?
A : strategi sendiri mungkin kita lebih ke diri kita sendiri lagi. Kita harus memberi vorsi menggunakan media yang kita gunakan dan mengatur waktu seberapa banyak kita menggunakan waktu untuk belajar dan bermain. Dampaknya sudah pasti karna kita lebih banyak mengguanakan waktu untuk bermain,maka dari itu kita harus bisa mengatur waktu malah sekarang itu sudah ada aplikasi yang bisa membantu kita mengatur waktu itu seperti applikasi itu mengingatkan kita kapan untuk berhenti mamakai gadget. Untuk budaya konsumtif kita mungkin harus tau berapa mampu kita untuk menggunakan applikasi yang berbayar. Agar menjadi produkti kita harus menggunakan gadget kita sebaik mungkin dan membuat jadwal kita sendiri,kita membuat tujuan kita sendiri.
Sesi tanya jawab selesai. Moderator kembali memanggil key opinion leader @ghinabastiana,beliau menyampaikan “media sosial yang sering digunakan KOL yaitu WA untuk berkomunikasi dengan orang lain. Medsos zoom untuk berkomunikasi dan mengajar karna sekarang proses ngajar mengajar sekarang itu secara online”
Setelah berbincang-bincang dengan key opinion leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi pagi ini dan mengumumkan enam pemenang lainnya yang berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp. 100.000. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital!