RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Dr. Gushevinalti, M.Si memaparkan Menurut beliau Didalam kecakapan digital kita bukan hanya mengenal teknologi tapi kita juga harus bijak dalam mengguanakannya dan bijak saat mendapatkan informasi karena ini kemudahan dalam teknologi. Dan digital skill Saling tumpang tindih dengan Digital culture, digital safety dan digital etik.
Anwar Sadat, M.Si memaparkan Menurut beliau Internet itu membawa banyak hal, bisa memudahkan kita berkomunikasi dengan orang lain, bisa membantu kita untuk membayar sesuatu melalui online dan salah satu dampak itu ada sosial media yang membuat popularitas itu adalah hal yang penting. Sehingga Ketika kita Berekspresi digital layaknya Pembicara Di atas Panggung.
Firdaus El Hadi, S.Sos,M.Soc.Sc memaparkan Menurut beliau, Budaya Digital adalah sebuah konsep yang menjelaskan bagaimana teknologi dan internet membentuk car akita berinteraksi sebagai manusia. Ini adalah car akita berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi dalam masyarakat.
Usman.M.Ikom.C.PD. C.PI.C.MPI, memaparkan Menurut beliau, hoax menurut kbbi bermakna berita bohong. Dalam perundang-undangan hoax didefiniskan sebagai berita bohong dan menyesatkan yang disebarkan oleh setiap orang dengan sengaja yang menimbulkan kerugian bagi konsumen dalam transaksi elektronik.
Kiki Bakri : Jadi kita harus menyaring berita yang kita dapatkan tersebut apakah benar atau tidak sebelum kita sharing kepada orang lain, jadi kita harus mencari tahu dengan jelas, lalu kita perhatikan apakah penulisnya bertanggung jawab atau tidak. Kita harus cerdas dalam bermedia sosial harus sering baca agar kita tidak termakan hoax, kita menyaring berita tersebut sebelum sharing. Kita harus hati hati dengan situs tersebut dan berita yang kita dapatkan.
Fera Arlisa memberikan pertanyaan kepada Firdaus El Hadi, S.Sos,M.Soc.Sc.
Q : Jika berita hoax ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat,lantas kapan ini akan berhenti?apa tujuan orang untuk menyebarkan berita hoax dan banyak sekali kita jumpai orang2 yang menyampaikan berita hoax demi kepentingan politik nya apa yang harus kita lakukan demi mencegah terjadinya penyebaran berita hoax tersebut?
A : Berita hoax itu disebarkan mungkin untuk kepentingan tertentu. Yang harus kita lakukan adalah pertama perkuat literasi digital kita dengan memilih milih mana yang benar dan salah bisa dapatkan dengan sering membaca, Lalu memberikan edukasi jika suatu berita datang kita harus cari fakta yang benar.
Kegiatan webinar literasi digital pada hari Rabu, 07 Juli 2021, pukul 14.00 WIB, dengan tema TIPS MENGENALI BERITA HOAX ATAU FAKTA dibuka oleh moderator Hikmatun Hassana Moderator memberikan reminding untuk para hadirin dalam 5 menit sebelum acara dimulai. Kemudian moderator membuka rangkaian kegiatan webinar ini dengan mengucap salam dan membawakan tagline Salam Literasi Digital Indonesia Makin Cakap Digital, serta mengingatkan para hadirin untuk selalu menjaga protokol kesehatan, menjaga jarak, mencuci tangan dan selalu memakai masker. Rangkaian acara pertama yaitu pemutaran lagu Indonesia Raya. Setelah itu dilanjutkan kembali oleh moderator untuk mempersilahkan sambutan dari Dirjen Aplikasi dan Informatika KEMENKOMINFO, bapak Samuel A. Pangarepan.
Setelah itu moderator membuka acara dengan menyapa para hadirin terutama yang berasal dari RIAU, PEKANBARU. Kemudian, menyapa Key Opinion Leader yaitu @kikibakri_by, beliau adalah seorang Designer, Key Opinion Leader. Kemudian moderator membacakan tata tertib bagi para peserta kegiatan webinar ini.
Setelah itu moderator menyapa dan mempersilahkan narasumber pertama yaitu Dr. Gushevinalti, M.Si. Beliau adalah seorang Dosen Ilmu Komunikasi dan Penggiat Literasi Digital. Beliau meyampaikan materi dengan tema “Kecapakan Digital: Verifikasi Sebelum Berbagi”. Menurut beliau Didalam kecakapan digital kita bukan hanya mengenal teknologi tapi kita juga harus bijak dalam mengguanakannya dan bijak saat mendapatkan informasi karena ini kemudahan dalam teknologi. Dan digital skill Saling tumpang tindih dengan Digital culture, digital safety dan digital etik.
Data per Januari 2021, dari 274,9 juta penduduk: 345,3 juta orang melakukan koneksi telepon seluler, 202,6 juta pengguna internet, dan 170 juta pengguna media sosial aktif. Di era sekarang banyak sekalli aplikasi kecakapan digital yang bisa kita dapatkan jadi kita harus kenali kelebiahn dan kekurangan termasuk emoji, Perbaharui aplikasi dan mengendalikan Informasi pada setting. Hoaks & Kekacauan Informasi di bagi menjadi 3:
-
MISINFORMASI, Informasinya sendiri salah, tapi orang yang menyebarkannya percaya bahwa informasi itu benar
-
DISINFORMASI, Informasinya sendiri salah yang disebarkan oleh orang yang tahu bahwa informasi itu salah, jadi ada kesengajaan
-
MALINFORMASI, Informasi yang berdasarkan realitas tapi digunakan untuk merugikan orang, kelompok, organisasi, atau negara lain.
Bijak Bermedia Sosial Dimulai dari sini
-
AKSES, Akses itu ada aturannya. Pelajari agar aman dan terlindungi.
-
MENGELOLA, Menyetel perangkat dan fitur disesuaikan dengan kebutuhannya.
-
PRODUKSI, Komen, status, kreasi, sampai posting konten orang lain, ada tatacara & tatakrama..
-
KOLABORASI, Berpartisipasi dalam kehidupan sosial yang asyik melalui media sosial.
Lalu Apa ciri ciri Hoaks?
-
Sumber informasi gak jelas
-
Biasanya membangkitkan emosi
-
Argumen yang keliatan ilmiah tapi salah
-
Isinya menyembunyikan fakta
-
Minta diviralkan / sebar
Setelah itu, moderator beralih ke narasumber kedua yaitu Anwar Sadat, M.Si. Beliau adalah Praktisi & Akademisi TIK. Beliau menyampaikan materi dengan tema “Melawan Hoax”. Menurut beliau Internet itu membawa banyak hal, bisa memudahkan kita berkomunikasi dengan orang lain, bisa membantu kita untuk membayar sesuatu melalui online dan salah satu dampak itu ada sosial media yang membuat popularitas itu adalah hal yang penting. Sehingga Ketika kita Berekspresi digital layaknya Pembicara Di atas Panggung.
Paling banyak orang beraktivitas di internet:
-
Berkomunikasi lewat pesan singkat
-
Mencari informasi atau browsing di Internet
-
Menggunakan Sosial Media
-
Menonton Youtube
-
Mengakses Portal Berita
Ciri ciri Bentuk Hoax: Ide palsu, Prinsip yg bertentangan (offence principle), Manipulasi media (media manipulation), Un-Balancing Info, No-Objectivity Info, Againts moral neutrality. Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Dan menurut data 88 % pernah menyebarkan hoaks, walau hanya meneruskan
UU ITE terkait Ekspresi Digital, Pasal 26 : Hak Pribadi “ Kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan, penggunaan setiap informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan Orang yang bersangkutan.”
Lalu Bagaimana cara melawan Hoax?
-
Kuat Literasi Digital
-
Gunakan Internet Positif
-
Kampanye Inovatif & Kolaboratif
Setelah narasumber kedua selesai memaparkan materinya, moderator mempersilahkan narasumber ketiga yaitu Firdaus El Hadi, S.Sos,M.Soc.Sc. Beliau adalah Dosen Komunikasi UIN Suska. Beliau akan menyampaikan materinya dengan tema“MENGENALI BERITA HOAX”. Menurut beliau, Budaya Digital adalah sebuah konsep yang menjelaskan bagaimana teknologi dan internet membentuk car akita berinteraksi sebagai manusia. Ini adalah car akita berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi dalam masyarakat.
Budaya digital sekarang sangat berbeda dengan budaya offline, perbedaannya adalah:
-
Aplikasi (zoom,etc) vs place (kantor, etc)
-
Berkembang pesat vs Lambat/stagnan
-
Canggih vs Kuno
-
Multikultural vs Monokultural
-
Dll
Dan Benefits Dari Digital Teknologi yaitu Social Connectivity jadi memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain yang jauh yang membuat kita tetap terhubung, Communication Speed adalah kecepatan dalam berkomunikasi, Learning Opportunities, dan Automation yaitu pengubahan tenaga manusia menjadi tenaga mesin.
BERITA HOAX, Kata hoax mulai dipergunakan sekitar tahun 1808, hoax yang berasal dari kata hocus ini mempunyai arti mengelabui. Hocus sendiri merupakan penyingkatan dari hocus pocus, semacam mantra dari aksi pesulap di atas panggung. Dalam bahasa Indonesia hoax ditulis sebagai hoaks. Ahli Search Engine Optimization (SEO), Charile M Sianipar menjelaskan ada tiga isu Hoax yang kerap tersebar di media sosial dan aplikasi percakapan. Isu itu mendominasi dalam hoaks yang banyak dibuat dan disebarkan oleh pihak tak bertanggung jawab.
Lalu Cara Check Berita Hoax adalah:
-
Consider the Source
-
Check the Author
-
Check the Date
-
Check your biases
-
Read Beyond
-
Supporting Source
-
Ask the Expert
Kemudian, moderator mempersilahkan narasumber keempat yaitu Usman.M.Ikom.C.PD. C.PI.C.MPI. Beliau adalah Dosen Komunikasi UIN Suska, CEO EO Zevky. Beliau menyampaikan materi dengan tema “PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI DI MEDIA SOSIAL DALAM MENYIKAPI PENYEBARAN HOAX”. Menurut beliau, hoax menurut kbbi bermakna berita bohong. Dalam perundang-undangan hoax didefiniskan sebagai berita bohong dan menyesatkan yang disebarkan oleh setiap orang dengan sengaja yang menimbulkan kerugian bagi konsumen dalam transaksi elektronik.
Digital Ethic Sebagai solusi dalam menyikapi penyebaran hoax, digital ethic adalah kemampuan individu dalam menyadari , mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari (siberkreasi & deloitte2020)
ETIKA KOMUNIKASI DI MEDIA SOSIAL: UPAYA MENGHINDARI PENYEBARAN HOAX dan UJARAN KEBENCIAN:
-
Jangan Membiasakan Menggunakan Informasi Secara Sembarangan
-
Perhatikan Kebenaran Berita Sebelum Disebarluaskan (Teliti)
-
Hati-hati membagi informasi seperti bicara seputar kehidupan pribadi, terlebih sangat pribadi dan sensitif;
-
Tidak bicara dan membagi konten yang memiliki unsur SARA dan Pornografi;
-
Hindari bicara yang merendahkan harga diri atau melecehkan orang lain, kelompok, ras, atau bangsa lain;
-
Hindari bicara yang bersifat adu domba, memaki, menyalahkan, atau bersengketa;
Digital ethic perlu diterapkan di ruang digital agar menumbuhkan sikap bijak dalam berinternet/bermedia sosial. Penerapan etika komunikasi terutama tabayyun /filter atau teliti terhadap informasi dapat menghindari penyebaran hoax dalam media sosial. Utamakan kebenaran berita bukan memutarbalikkan fakta.
Setelah selesai pemaparan materi dari keempat narasumber selanjutnya masuk kepada sesi tanya jawab. Ada beberapa peserta yang memberikan pertanyaannya yang berkesempatan untuk hadiah voucher e-money sebesar 100 ribu rupiah.
-
Ronald memberikan pertanyaan kepada Dr. Gushevinalti, M.Si.
Q: Dengan maraknya berita hoax di dunia Maya yg menggiring pikiran masyarakat ke opini yg salah,apa ada situs yg bisa dijadikan pedoman untuk mengetahui bahwa fakta atau hoax ? Lalu perlukan pihak media memiliki hukum yg kuat agar tdk membuat berita hoax ?
A : Sekarang ini banyak sekali yang bisa kita gunakan seperti yang memberikan layanan informasi, di kominfo sendiri juga sudah membuat cek fakta untuk memberi tau informasi informasi mana yang benar dan salah. Lalu bisa gunakan hoasbuster yang berguna untuk mengecek apakah berita itu hoax atau tidak.
-
Norvatika memberikan pertanyaan kepada Anwar Sadat, M.Si
Q : bagaimana pandangan bapak tentang akun buzzer yang memancing opini publik dalam banyak bidang ntah itu dalam aspek sosial, politik, kesehatan maupun komersil?apakah berita dari akun buzzer dapat menjadi acuan dalam menerima informasi?? sebab anak muda lebih berminat pada akun yg bersifat tidak resmi
A : pada awalnya buzzer tujuannya untuk menarik kandidat tapi karena cara menarik nya dengan emosi jadi banyak konten konten yang negative. Jika ingin menghadapu buzzer ini tidak bisa kita lakukan sendiri tetapi ajaklah teman kita atau orang lain untuk melakukannya dengan membuat konten konten, pertama kita lakukan kritikal thinking lalu manfaat apa yang bisa kita dapat
-
Fera Arlisa memberikan pertanyaan kepada Firdaus El Hadi, S.Sos,M.Soc.Sc.
Q : Jika berita hoax ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat,lantas kapan ini akan berhenti?apa tujuan orang untuk menyebarkan berita hoax dan banyak sekali kita jumpai orang2 yang menyampaikan berita hoax demi kepentingan politik nya apa yang harus kita lakukan demi mencegah terjadinya penyebaran berita hoax tersebut?
A : Berita hoax itu disebarkan mungkin untuk kepentingan tertentu. Yang harus kita lakukan adalah pertama perkuat literasi digital kita dengan memilih milih mana yang benar dan salah bisa dapatkan dengan sering membaca, Lalu memberikan edukasi jika suatu berita datang kita harus cari fakta yang benar.
-
Habibullah memberikan pertanyaan kepada Usman.M.Ikom.C.PD. C.PI.C.MPI
Q : 1. Bagaimana sikap kita saat menerima informasi
2. Bagaimana etika komunikasi dlm Islam..
A : sikap kita saat menerima informasi adalah tabayyun yaitu mencari informasi lagi dan menggali info tersebut apakah informasi itu benar atau tidak, jadi kita harus memiliki sifat ketelitian dan kejujuran tentang informasi tersebut. Lalu Ketika melihat dalam prospektif islam itu adalah kita yaitu koulan syadidan yaitu berkatalah dengan benar yaitu dengan berbicara dengan jujur dan qaulan marufah yaitu perkataan yang baik. Pada intinya kita berkomunikasi tanpa menyakiti orang lain
Setelah sesi tanya jawab, masuk kepada sesi bincang-bincang moderator kepada Key Opinion Leader. Menurut @kikibakri_by Balik lagi ke diri kita, Jadi kita harus menyaring berita yang kita dapatkan tersebut apakah benar atau tidak sebelum kita sharing kepada orang lain, jadi kita harus mencari tahu dengan jelas, lalu kita perhatikan apakah penulisnya bertanggung jawab atau tidak.
Kita harus cerdas dalam bermedia sosial harus sering baca agar kita tidak termakan hoax, kita menyaring berita tersebut sebelum sharing. Kita harus hati hati dengan situs tersebut dan berita yang kita dapatkan.
Selesai acara webinar moderator menutup acara dengan mengucapkan terimakasih kepada para narasumber dan kepada para peserta webinar. Salam Literasi, Indonesia Makin Cakap Digital!