RIAUMANDIRI.CO, INHU - Webinar literasi digital pada siang ini Senin, 23 Agustus 2021 dimulai pukul 14.00 yang dibuka oleh moderator, Lingga Zahran. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Konten Positif yang siap Viral”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada siang ini adalah “Konten Positif yang siap Viral”. Moderator mempersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, @ queenpopi selaku Owner @gaiabiai, Konten Kreator Youtube Bilik Biai.
Kemudian, moderator membacakan tata tertib dalam kegiatan webinar ini. Setelah itu, moderator memperkenalkan narasumber pertama, yaitu Fadli Afriadi SP, MM – (Pembelajar, Trainer, Konsultan, dan Entrepreneur). beliau menyampaikanmateri tentang “DILEMA KEBEBASAN BEREKSPRESI DI RUANG DIGITAL”. *SUMMARY: Bagaimana pendapat bapak, kepada orang orang yang membuat konten yang tidak mendidik, tidak menarik, dan tidak ada positifnya agar membuat kontennya viral? konten itu semestinya bermanfaat, lucu tidak perlu membully ataupun menghina jika kita hanya mengejar viral saja tanpa melihat aspek aspek tadi maka akan menimbulkan rekam jejak yang jelek maka diperlukan literasi digital.
Beliau menyampaikan bahwa, Konten Media Sosial Jenis Konten Merupakan berbagai segala bentuk konten atau isi dalam sebuah media di dunia teknologi yang ada pada saat ini seperti blog, wiki, forum diskusi, chatting, tweet, podcasting, pin, gambar digital, video, file audio, iklan hingga berbagai bentuk konten media lainnya yang terbentuk melalui buatan dari para pengguna sistem atau layanan online yang sering kali dilakukan lewat sebuah situs media sosial
Jenis Konten :
-
Opini, status, pendapat dalam bentuk tulisan
-
Foto dan video
-
Popcast
-
Live streaming
-
Infografis
-
Link Pemberitaan / sharing informasi
KONTEN VIRAL Konten viral adalah konten yang menarik perhatian banyak orang, sehingga mendorong orang untuk membagikannya tidak hanya dalam bentuk tulisan tapi juga gambar maupun video.
MOTIVASI ORANG MEMBAGIKAN KONTEN
-
Sekedar hiburan
-
Menambah wawasan
-
Defenisi diri
-
Hubungan pertemanan
-
Berbagi dengan lingkungan sosial
-
Testimoni dan review
Dengan mereka membuat konten mereka bisa mendapatkan cuan dari berbagai factor:
-
Adsense program periklanan berbasis CPC (cost-per-click) yang memungkinkan pemilik website mendapatkan penghasilan dari iklan yang terpasang.
-
Influencer pinfluencer adalah seseorang yang bisa memberikan pengaruh di masyarakat. Sehingga menjadli pilihan brand untuk memperkenalkan dan promosi produk mereka
-
Membuka Bisnis Sendiri Seorang yeng memilikkonten yang viral dan follower atau subriber yang banyak akan mendapatkan kemudahan dalam membuka bisnis sendiri karena sudah memiliki awareness yang tinggi
Kemudian, moderator memperkenalkan narasumber kedua yaitu Muhamad Arif Rahmat, SHI. – CEO PT Kampung Kaleng Indonesia “Kenali dan Pahami; Rekam Jejak di Ruang Digital”. *SUMMARY: Apa saja faktor keamanan yang perlu diperhatikan terutama ketika melakukan pemrosesan data pribadi seperti platform marketplace, e-wallet, dan lain-lain? memahami resiko cybernya terlebih dahulu karna resiko cybercrime tidak bisa dihilang kan hanya bisa dikurangi saja dan ketika kita membuat akun di suatu platfrom kita harus mengikuti aturan dari platfrom tersebut dan memastikaan bahwa platfrom tersebut sudah dijamin keamanannya.
Beliau menyampaikan bahwa, Jejak digital adalah tapak data yang tertinggal setelah beraktivitas di internet melalui berbagai perangkat digital. Jejak ini bisa berbahaya jika dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab dan dapat merusak reputasi.
T H I N K B E F O R E P O S T I N G
-
Siapa yang bisa membaca?
-
Apakah membuka data diri privasi?
-
Apakah menyinggung?
-
Apakah membuka keburukan diri sendiri/orang lain?
-
Apakah bisa menimbulkan kesalahpahaman?
Scam merupakan bentuk penipuan digital yang paling umum. Pelaku kejahatan ini disebut scammer. Strateginya dengan memanfaatkan empati dan kelengahan pengguna. Metodenya beragam, bisa menggunakan telepon, SMS, WhatsApp, email, maupun surat berantai. (mama minta pulsa, minta kode, iming2 hadiah, anak sakit).
Hacking merupakan tindakan dari seorang yang disebut sebagai hacker yang sedang mencari kelemahan dari sebuah sistem komputer. Di mana hasilnya dapat berupa program kecil yang dapat digunakan untuk masuk ke dalam sistem komputer ataupun memanfaatkan sistem tersebut untuk suatu tujuan tertentu tanpa harus memiliki user account.
KEKUATAN PASSWORD/KATA SANDI:
-
Saya suka kue ulang tahun = 5@Y@sµk@ku3uLt@h!
-
Sakitnya tuh di sini = ZhAKI3TnY@TuC#d!Shni3
-
Jangan menggunakan informasi pribadi, seperti nama hewan peliharaan atau informasi di akun media sosial Anda sebagai kata sandi
-
Jangan gunakan tanggal ulang tahun atau hari jadi sebagai PIN/kata sandi
-
Gunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun
-
Gunakan pengelola kata sandi bila perlu
Setelah itu, moderator beralih kepada narasumber ketiga yaitu EKA SATRIA, SS., M.Si – Manager Registrasi dan Asesmen Universitas Terbuka Palembang, yang menyampakan materi tentang “POSTING KONTEN? HARGAI HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)”. *SUMMARY: Misalnya jika ada konten yang menyinggung agama apa yang harus kita lakukan agar tidak membuat agama kita dan agama yang lain tidak terjadi perpecahan? kita harus melihat konten yang kita buat tersebut menjadi permasalahan permasalahan dan pengolahan kata harus dicek ulang jangan sampai menjadi multi tafsir yang menimbulkan perpecahan.
Beliau menyampaikan bahwa, HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUL (HAKI) adalah hak yang didapat dari hasil olah pikir manusia untuk menghasilkan suatu produk jasa, atau proses yang berguna dimasyarakat, atau bisa juga dikatakan hasil yang diperoleh oleh manusia sebagai bentuk kreatititas intelektual. Konten-konten yang muncul di media sosial baik positif maupun negatif merupakan hasil olah pemikiran manusia dan harus mendapat perlindungan secara hukum maupun sosial.
LATAR BELAKANG MASALAH:
-
Kemajuan teknologi digital telah membuat peradaban manusia mengalami perubahan yang sangat cepat. Revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan perilaku, cara berpikir dan pola kehidupan.
-
Globalisasi membuat teritorial suatu wilayah daerah atau negara tidak lagi mampu menghalangi dan menghambat atau menghentikan perubahan peradaban manusia.
-
Perkembangan teknologi digital menjadikan proses globalisasi semakin cepat, dimana semua orang dengan mudah mengakses konten -konten yang ada di media sosial.
Hak Cipta (Copyright) adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hak kekayaan industri (industrial property rights) adalah Hak kekayaan industri yang mencakup : Paten (patent), Desain industri (industrial design), Merek (trademark), dan Rahasia dagang (trade secret).
Kemudian, moderator mempersilahkan narasumber terakhir untuk menyampaikan materinya dari Dian Anggraini, S.IP., M.Si– Mengubah mindset konsumtif menjadi produktif. *SUMMARY: bagaimana jika ada pihak yang membuat google form palsu dan membuat URL shortener yang mirip dengan aslinya yang dikhawatirkan sebagai tindakan phising? Adakah langkah sebagai antisipasi dari hal tersebut? kita harus cari tahu apakah link tersebut mengarahkan ke link oficial atau fake dan kita harus lebih memperhatikan sumber link tersebut dari mana.
Beliau menyampaikan bahwa, GENERASI REBAHAN ISTILAH REBAHAN stigma negatif yang disematkan ke dalam kaum rebahan adalah mereka yang malas, tidak produktif, melewatkan kesempatan, tidak mempunyai target, serba instan, dan tidak menghasilkan apa-apa, menjadi poin krusial untuk mengecap istilah kaum rebahan.
KAUM REBAHAN BISA APA? LAHIR DAN DIBESARKAN PADA SAAT GEJOLAK EKONOMI, POLITIK, DAN, SOSIAL MELANDA INDONESIA MEMBUAT PARA MILENIAL TUMBUH SEBAGAI GENERASI YANG OPEN MINDED, KRITIS, MENJUNJUNG TINGGI KEBEBASAN, DAN BERANI (BPS, 2018).
SIMPLE STEPS
-
CATAT, BUAT, TULIS Buat Perencanaan, to-do list, catat jadwal webinar
-
PUNYA GOAL, SETTING DEADLINE agar lebih fokus untuk memulai rutinitas
-
MAKSIMALKAN JARINGAN Berkontak lagi dengan senior, dengan narasumber, dengan orang-orang yang menginspirasi
-
BELAJAR BUAT PERSONAL BRANDING, KEMBANGKAN IDE DAN KONSEP
Setelah sesi pemaparan materi selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab antara penanya dan narasumber. Ada beberapa penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money sebesar Rp. 100.000,-
-
Bunga Arsya memberikan pertanyaan kepada Fadli Afriadi SP, MM
Q : Bagaimana pendapat bapak, kepada orang orang yang membuat konten yang tidak mendidik, tidak menarik, dan tidak ada positifnya agar membuat kontennya viral??.
A : konten itu semestinya bermanfaat, lucu tidak perlu membully ataupun menghina jika kita hanya mengejar viral saja tanpa melihat aspek aspek tadi maka akan menimbulkan rekam jejak yang jelek maka diperlukan literasi digital.
-
Yunus Saputra memberikan pertanyaan kepada Muhamad Arif Rahmat, SHI
Q : Apa saja faktor keamanan yang perlu diperhatikan terutama ketika melakukan pemrosesan data pribadi seperti platform marketplace, e-wallet, dan lain-lain?.
A : memahami resiko cybernya terlebih dahulu karna resiko cybercrime tidak bisa dihilang kan hanya bisa dikurangi saja dan ketika kita membuat akun di suatu platfrom kita harus mengikuti aturan dari platfrom tersebut dan memastikaan bahwa platfrom tersebut sudah dijamin keamanannya.
-
Gian Quinn Bagas memberikan pertanyaan kepada Eka Satria, SS., M.Si
Q : Misalnya jika ada konten yang menyinggung agama apa yang harus kita lakukan agar tidak membuat agama kita dan agama yang lain tidak terjadi perpecahan?.
A : kita harus melihat konten yang kita buat tersebut menjadi permasalahan permasalahan dan pengolahan kata harus dicek ulang jangan sampai menjadi multi tafsir yang menimbulkan perpecahan.
-
Otniel Jeffrison memberikan pertanyaan kepada Yusra Nurvita, S.I.Kom
Q : bagaimana jika ada pihak yang membuat google form palsu dan membuat URL shortener yang mirip dengan aslinya yang dikhawatirkan sebagai tindakan phising? Adakah langkah sebagai antisipasi dari hal tersebut?
A : kita harus cari tahu apakah link tersebut mengarahkan ke link oficial atau fake dan kita harus lebih memperhatikan sumber link tersebut dari mana.
Setelah sesi tanya jawab selesai, moderator kembali menyapa Key Opinion Leader, yaitu @queenpopi. Beliau menyampaikan bahwa, koten konten yang menarik seperti konten menghibur ataupun mendidik dan menarik dan saya sendiri menyarankan untuk memulai dari hoby start from notthink to loss dan dengan adanya ke konsistenan kita maka beberapa orang akan melirik kita.
Kemudian, setelah rangkaian acara selesai, moderator memanggil kembali para penanya terpilih lainnya yang berhak mendapat e-money sebesar Rp. 100.000,-. Setelah itu moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, mengucapkan terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital.