RIAUMANDIRI.CO - Wakil Direktur Operasi Cyber Security Independence Resilience Team of Indonesia, Muhammad Salahuddien Manggalanny menyebut kemungkinan putus kabel bawah laut akibat digigit ikan hiu sangat kecil sekali. Bahkan bisa dibilang insiden kabel bawah laut putus disebabkan gigitan ikan hiu hampir tidak pernah terjadi.
"Kenyataannya hampir tidak ada," kata Salahuddien kepada CNNIndonesia.com melalui pesan teks, rabu (21/9).
"Karena material kabel bawah laut (tabung pelindung/shell tube) adalah bahan yang tidak menarik minat biota baik daya tarik agresivitas, reproduksi dan konsumsi," tuturnya.
Sejumlah netizen mempertanyakan kebenaran tentang putusnya kabel bawah laut yang mengganggu koneksi internet dari Indihome itu karena gigitan ikan hiu.
"Kemarin jaringan indihome error karena kabel bawah lautnya digigit hiu?" tulis netizen dengan nama akun @polaruang, Selasa (21/9).
"Kemarin jaringan indihom error karena kabel bawah lautnya digigit hiu???"
Senada, netizen dengan nama akun @akangbaksointel juga mempertanyakan hal yang sama.
"Itu beneran kemarin Indihome gangguan gara2 kabel bawah lautnya digigit hiu?" tulisnya dibarengi dengan emoticon menangis.
Selain itu, ada juga netizen yang mengatakan bahwa insiden kabel bawah laut digigit ikan hiu merupakan hal yang mungkin saja terjadi. Ia membandingkan pengalamannya ketika internet di lingkungannya mati akibat kabel yang digigit tikus.
Sebelumnya, beredar video Tiktok yang menunjukkan seekor hiu menggigit kabel di dasar laut. Hal inilah yang lantas membuat isu putus kabel akibat digigit hiu menyebar.
Salahuddien juga menjelaskan bahwa material kabel bawah laut memiliki pelindung yang tahan terhadap tantangan fisik lingkungan seperti tekanan air dan arus bawah laut yang kencang, benturan, tekukan dan termasuk tahan terhadap tusukan atau gigitan dari biota bawah laut. Yang dalam hal ini adalah ikan hiu.
Meski demikian, jika berbicara tentang kemungkinan, menurut Salahuddien itu memang bisa saja, walaupun sangat kecil.
"Kalau bicara kemungkinan ya bisa saja. Seperti antena wireless ditabrak kawanan burung atau kelelawar," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah pengguna layanan Telkomsel dan Telkom mengaku tak dapat akses layanan internet. Jaringan internet dilaporkan putus sejak Minggu (19/9) sore. Gangguan tersebut disebabkan oleh kerusakan atau putusnya kabel laut JaSuKa (Jawa, Sumatera, Kalimantan)
Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono, mengatakan bahwa proses perbaikan perbaikan kabel bawah laut JaSuKa akan memakan waktu selama satu bulan.
"Diperkirakan proses perbaikan kabel laut yang terganggu akan berlangsung sekitar sebulan," kata Pujo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/9).
Menurutnya, waktu sebulan ini diperlukan untuk proses penyambungan kabel laut yang perlu didahului berbagai persiapan. Seperti penyiapan cableship yang akan dioperasikan menuju titik gangguan untuk melakukan penyambungan, penyiapan peralatan dan kelengkapan yang diperlukan pengajuan perizinan untuk pengerjaan perbaikan kabel laut yang merupakan sumber gangguan.