RIAUMANDIRI.CO – Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan pandemi Covid-19 di Indonesia terkendali. Penilaian ini berdasarkan data perkembangan indikator penanganan Covid-19.
Pihaknya mencatat pada pekan ini, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mengalami penurunan yang cukup drastis. Per 20 September 2021, kasus positif harian hanya 1.923 dengan kasus aktif menyentuh 1 persen.
"Kasus aktif telah menyentuh 1 persen selama 5 hari berturut-turut. Ini adalah pencapaian yang sangat baik dan buah kerja keras kita semua mengingat kita pernah mencapai 56.000 kasus dengan kasus aktif hingga 18 persen pada bulan Juli lalu," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (21/9).
Menurunnya kasus positif ternyata diikuti peningkatan pasien sembuh dari Covid-19. Menurut dia, kesembuhan Covid-19 kini mencapai lebih dari 95 persen. Bahkan, pada 13 September 2021, pasien sembuh dari Covid-19 bertambah hampir lima kali lipat dari kasus positif harian.
Pada saat itu, kasus positif harian bertambah 2.577 orang, sedangkan pasien sembuh dari Covid-19 meningkat sebanyak 12.474 orang.
"Seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia, pemerintah terus berkomitmen meningkatkan jumlah testing di Indonesia agar semakin banyak kasus yang dapat dideteksi," sambungnya.
Wiku menyebut, dalam sepekan terakhir, jumlah orang yang ditesting di Indonesia mencapai 1 juta. Ini menunjukkan, jumlah testing di Tanah Air meningkat dari data sebelumnya yang hanya berkisar 600.000 hingga 900.000 orang.
Meningkatnya kapasitas testing berdampak pada positivity rate Covid-19. Kini, positivity rate mingguan menyentuh angka 2,48 persen. Ini merupakan positivity rate mingguan terendah yang dimiliki Indonesia sepanjang pandemi Covid-19.
"Dengan segala perbaikan pada indikator penanganan Covid-19 di Indonesia, dapat dikatakan pandemi Covid-19 terkendali. Hal ini tentunya tidak akan tercapai apabila tidak terjalin kerja sama baik antara seluruh masyarakat dan unsur pemerintah dan tentunya terdapat peran besar tenaga kesehatan yang selalu bergerak cepat menangani pasien Covid-19," ujarnya.
Tidak Lengah
Meski indikator penanganan Covid-19 di Indonesia membaik, Wiku mengingatkan semua pihak untuk tidak lengah, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan. Berkaca pada sejumlah negara di dunia, lonjakan kasus Covid-19 bisa kembali terjadi.
Dia mengambil contoh Australia. Pada 24 Mei 2021, kasus aktif Covid-19 di Negeri Kanguru itu hanya 0,26 persen. Namun, pada 9 September 2021, kasus aktifnya meningkat menjadi 30.000 orang.
Hal serupa terjadi di Selandia Baru. Pada 1 Juni 2021, kasus aktif Covid-19 di Selandia Baru hanya berada di angka 0,6 persen. Sementara pada awal September 2021 menjadi 750 kasus aktif.
"Hal ini menandakan bahwa perbaikan kasus Covid-19 harus terus dipertahankan dengan disiplin menerapkan prokes, karena tidak ada jaminan bahwa keberhasilan penanganan Covid-19 saat ini akan bertahan seterusnya jika tidak diimbangi dengan upaya perbaikan yang konsisten dan terus menerus," tutup Wiku.