RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pemerintah Indonesia menargetkan vaksinasi Covid-19 tercapai hingga akhir 2021. Namun, sepertinya Riau tidak masuk dalam hitungan tersebut. Pasalnya, hingga September ini, diketahui vaksinasi kedua baru terlaksana 16,6 persen saja.
"Kita dengar sendiri kan tadi apa yang disampaikan Bu Mimi (Kadiskes Riau), hingga akhir tahun 50 persen saja pesimis kita vaksinasi tercapai sesuai target," ujar Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau, Ade Hartati usai pihaknya menggelar hearing bersama Diskes, Kamis (9/9/2021).
Kadiskes, Mimi Yuliani Nazir beralasan stok vaksin terbatas dan semua pendistribusian diatur pusat jadi penyebab progres vaksinasi terhambat. Termasuk karena vaksin diprioritaskan untuk masyarakat Pulau Jawa dan Bali beberapa bulan silam akibat peningkatan kasus yang signifikan.
"Alokasinya ditetapkan pusat. Tentu mereka melihat 34 provinsi, bukan Riau saja. Tapi kita terus minta agar distribusi vaksin ke Riau bisa lebih banyak lagi. Alhamdulillah mulai Agustus sudah mulai tiap minggu vaksin datang. Hanya memang belum mencukupi target, per hari kita kan menargetkan 30.000 dosis," katanya.
Sementara, Ade Hartati mengatakan ada beragam interpretasi soal pelaksanaan vaksinasi oleh pemerintah kabupaten dan kota di Riau.
"Ada vaksin masuk 1000 ke kabupaten, misalnya, tapi tidak divaksinkan semua. Divaksin 500, 500 lagi disimpan untuk vaksin kedua. Hal ini yang memperlambat progres kita. Makanya interpretasi ini antara provinsi dan kabupaten yang harus segera disatukan," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho. Ia meminta pemerintah, khususnya Diskes dapat melobi pusat agar mendapatkan vaksin lebih untuk menutupi target yang amburadul.
"Target sampai akhir tahun itu 70 sampai 80 persen (vaksinasi kedua), tapi ini baru 17 persen saja. Kita juga banyak dapat laporan, sudah divaksin pertama, tapi sampai 4 bulan belum divaksin kedua. Padahal aturannya, efektifnya jarak antara vaksin pertama dan kedua itu cuma 28 hari," paparnya.
"Kita DPRD siap menemani pemprov untuk minta vaksin di pusat. Kalau perlu kemah kita di depan kementerian sampai vaksin itu turun. Karena memang vaksin itu dibutuhkan, saat ini hanya ini satu-satunya pembentuk kekebalan tubuh masyarkat," tutupnya.
Diketahui, Pemprov Riau sudah menerima 2.306.410 vaksin per 8 Semptember 2021. Adapun stok yang tersedia di provinsi dan akan didistribusi ke kabupaten dan kota 144.428 dosis. Hingga saat ini, setidaknya masih diperlukan 3,6 juta dosis vaksin kedua untuk masyarakat Riau agar target tercapai.