RIAUMANDIRI.CO, SIAK - Upaya penjebakan yang dilakukan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, membuahkan hasil. Hanya saja, Harimau sumatra yang masuk perangkap tersebut, belum dipastikan sebagai pemangsa Malta Alfarel.
Saat dikonfirmasi, Pelaksana Harian (Plh) Kepala BBKSDA Riau, Hartono, membenarkan tertangkapnya harimau sumatra yang sudah muncul di desa tersebut sejak beberapa bulan lalu. Namun dia belum bisa memastikan apakah hewan itu yang memangsa remaja 16 tahun beberapa pekan lalu.
"Kalau itu belum bisa dipastikan," ujar Hartono, Kamis (9/9/2021).
Hartono menjelaskan, kemungkinan harimau itu masuk kandang jebakan pada Rabu (8/9) kemarin. Hal itu berdasarkan bunyi pintu kandang yang menyiratkan adanya satwa masuk.
"Karena sudah hampir gelap, petugas tidak mengecek langsung untuk keamanan," kata Hartono.
Kamis pagi, petugas ke lokasi kandang jebak untuk memastikan. Ternyata memang benar ada harimau berada di dalamnya.
"Saat ini masih observasi oleh petugas medis, saya belum dapat laporan terbaru," lanjut dia.
Menurut Hartono, pemeriksaan medis sangat penting. Tujuannya memastikan apakah harimau mengalami luka untuk selanjutnya diberi tindakan medis.
Observasi dilakukan juga bertujuan mengecek sifat harimau. Dari sana akan disimpulkan apakah harimau sumatra bisa langsung dilepasliarkan ke lokasi lain.
"Atau perlu dibawa ke lokasi lain, nanti disampaikan perkembangannya," kata dia memungkasi.
Diketahui, Malta Alfarel ditemukan tewas ketika mencari sinyal telepon genggam di pelabuhan desa tersebut. Saat itu, korban keluar dari barak pekerja bersama ayahnya, Rustam Nduru untuk memperbaiki mesin genset.
Ketika perbaikan selesai, Rustam memanggil anaknya tapi tak kunjung datang. Beberapa menit kemudian, Rustam bersama pekerja lain menyusur lokasi lalu menemukan Malta sudah tak bernyawa.
Harimau menjadi tertuduh karena beberapa bulan sebelumnya pernah menghampiri barak pekerja. Harimau juga masuk ke pemukiman warga memangsa ternak seperti ayam, kambing hingga anjing.
Dugaan semakin kuat karena sehari usai kejadian ada jejak harimau di belakang barak tempat korban tinggal bersama ayahnya.