RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di Provinsi Riau, nilai tukar petani (NTP) pada Agustus 2021 yaitu 136,74 persen atau naik sebesar 3,47 persen dibanding NTP Juli 2021 lalu, yaitu 132,16 persen.
"Kenaikan NTP ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani sebesar 3,47 persen, atau relatif lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani yaitu sebesar 0,01 persen," ujar Kepala BPS Riau, Misfaruddin, Rabu (1/9/2021).
Dijelaskan Misfaruddin, pada Agustus 2021, sembilan provinsi di Pulau Sumatera mengalami kenaikan NTP. Diketahui Bangka Belitung menjadi provinsi dengan kenaikan NTP tertinggi, yaitu sebesar 3,68 persen.
"Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) Provinsi Riau mengalami kenaikan sebesar 2,88 persen, yaitu dari 133,79 persen pada Juli 2021 menjadi 137,64 pada Agustus 2021," jelasnya.
Di sisi lain, diungkapkan Misfaruddin, penurunan NTP di Provinsi Riau pada Agustus 2021 terjadi pada tiga subsektor penyusun NTP. Penurunan NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman hortikultura, yaitu sebesar 3,20 persen, lalu diikuti penurunan NTP pada subsektor peternakan, yaitu sebesar 1,84 persen dan diikuti penurunan NTP pada subsektor tanaman pangan, yaitu sebesar 0,69 persen.
"Meski demikian, ada dua subsektor lainnya seperti subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan NTP sebesar 4,20 persen. Sementara NTP pada subsektor perikanan cenderung stabil," jelasnya.
Sementara itu, diketahui pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya dan harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsi. Maka, petani Riau mengalami surplus pendapatan, yaitu angka NTP menunjukkan di atas 100%.