RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Arab Saudi menetapkan empat merek vaksin Covid-19 bagi umat Islam yang akan melakukan ibadah umrah. Keempat vaksin itu adalah Pfizier, AstraZeneca, Moderna, dan Johnson and Johnson.
Namun Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana mengimbau calon jemaah haji dan umrah untuk tidak pilh-pilih merk vaksin Covid-19. Kemenkes menilai vaksin yang terbaik adalah vaksin yang ada pada saat ini.
“Vaksin terbaik adalah yang ada saat ini,” kata Budi Sylvana dikutip dari laman Kementerian Agama, Jumat (27/8/2021). Budi sendiri menyampaikan imbauan itu saat FGD Persiapan Penyelenggaraan Haji dan Umrah di Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (26/8/2021).
Ditekan Budi, saat ini Kemenkes masih fokus kapada penanganan kasus Covid-19 di Indonesia. Hal ini diharapkan setelah pandemi terkendali dan Pemerintah Arab Saudi membuka akses haji dan umrah, segala mitigasi sudah dipersiapkan dengan baik.
“Fokus utama Kemenkes sekarang adalah penanganan pandemi,” tegasnya.
Beberapa skenario sudah disiapkan Kemenkes terkait persiapan penyelenggaraan haji dan umrah jika Arab Saudi membuka akses, di antaranya adalah vaksinasi, karantina, sertifikat internasional yang menggunakan QR Code, hingga pengembangan aplikasi “Peduli Lindungi” untuk bisa dibaca QR Code-nya.
Dijelaskan, terkait vaksin jemaah haji, Kemenkes sendiri, sudah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi melalui Kemendagri, Kemenag, Kemenlu, Kedubes RI di Arab Saudi hingga KJRI di Jeddah.
Dia juga menegaskan jemaah umrah wajib vaksinasi lengkap sedini mungkin, menerapkan protokol kesehatan yang baru dan ketat.
“Karena berbeda ya, pelaksanaan umrah yang sekarang dengan pelaksanaan umrah sebelum pandemi,” terangnya.