RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Kawasan Kota lama di Pekanbaru adalah satu-satunya kawasan yang menjadi prioritas penanganan skala kawasan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Riau.
Digagas secara bersama sejak tahun 2017, pada tahun 2020 sampai dengan 2021 akhirnya lokasi kawasan kota Lama saat ini sudah mulai tertata dengan rapi melalui intervensi Program Skala Kawasan yang ditangani oleh Kementerian PUPR melalui BPPW Riau.
Pada hari Kamis (19/8) kemarin dilakukan monitoring secara bersama antara tim BPPW Riau, OPD teknis terkait Pemerintah Kota Pekanbaru, Camat Senapelan dan Lurah Kampung Bandar diikuti juga perwakilan dari masyarakat dan Tim OC 3 Kotaku Riau di lokasi kawasan kota lama tepatnya di tepian Sungai Siak, Kelurahan Kampung Bandar.
Kabid Kawasan Permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Pekanbaru, Suryana Hakim di lokasi menyampaikan, before after-nya sudah jauh berbeda dari sebelumnya dan sudah tertata rapi.
"Drainasenya sudah tersambung dan masyarakat juga bisa menikmati pemandangan Sungai Siak langsung tanpa terhalang oleh para pedagang kaki lima lagi," ujarnya.
Lanjutnya, memang ada beberapa hal yang menjadi catatan tetapi tidak terkait skala kawasan. Pembangunan skala kawasan memang harus bertahap sesuai bantuan dari pusat.
"Terpenting kemauan masyarakat untuk memelihara infrastruktur secara bersama-sama dalam rangka mewujudkan kota tanpa kumuh. Misalnya, ada beberapa infrastruktur yang sudah hilang sebelum diserahterimakan ini menunjukkan dibutuhkan lagi kepedulian dari masyarakat untuk ikut bersama memilikinya," terangnya.
Output-nya pun sudah nampak harapannya tersambung antara Siak satu dan Siak dua sampai ke Pasar Bawah. Terkait masih ada pedagang di sepanjang jalan Perdagangan di atas pedestrian yang sudah dibangun beberapa waktu lalu Pemko Pekanbaru sudah menurunkan tim Satpol PP untuk melakukan langkah persuasif dalam penertiban mereka.
Lanjutnya lagi, ke depannya Pemerintah Kota tidak henti-hentinya akan memberikan sosialisasi dan pendekatan secara persuasif lagi agar kawasan kota lama benar benar menjadi kawasan yang indah dan tertata rapi.
Sementara, Ketua RW 2 Kampung Bandar, Julisman mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan Dinas terkait yang telah membuat Kampung Bandar lebih indah, lebih rapi. Selaku masyarakat ia berharap kegiatan ini berkelanjutan dan diharapkan pada tahun depan tetap ada pembangunan yang sama yang tentunya mengutamakan skala prioritas sesuai harapan masyarakat.
"Bersama tokoh masyarakat yang lain kita akan berusaha untuk mensosialisasikan kepada para pedagang agar tidak menggelar dagangan di atas pedestrian yang sudah dibangun di samping itu. Kami akan mengadakan kegiatan gotong royong secara berkala dengan masyarakat agar kebersihan infrastruktur yang sudah dibangun ini akan tetap terpelihara dengan baik," harapnya.
Penataan kawasan Kota Lama ini didanai oleh APBN di bawah koordinasi Balai Prasarana Permukiman Wilayah PUPR Riau. Adapun penataan yang dilakukan meliputi pekerjaan dinding penahan tanah koridor jalan perdagangan, pekerjaan drainase koridor jalan perdagangan, pekerjaan pedestrian koridor jalan perdagangan, pekerjaaan drainase koridor jalan Kota Baru, pekerjaan pedestrian koridor jalan Kota Baru, pekerjaan box culvert, toilet umum serta relokasi penataaan kios pedagang jagung yang sebelumnya berada di tepian Sungai Siak.
Kios-kios pedagang jagung bakar yang selama ini berjejer di tepian sungai, sekarang sudah dipindahkan ke tempat yang lebih rapi. Ada 15 kios, kedai berjualan, di sini. Di kiri kanan jalan bawah jembatan ada pula taman yang asri. Lengkap dengan fasilitas pejalan kaki, pun ada toilet yang bersih.
Suasana di kawasan ini, terasa sekali nyaman dan senang. Selain asri, fasilitas sudah lengkap, dan semakin tertib dan jauh dari kesan kumuh.
Dari bawah jembatan Leighton sudah dibuat jalan yang cantik, menuju tepian sungai. Bukan hanya untuk pengunjung biasa. Laluan khusus bagi kelompok disablilitas/ kelompok luar biasa pun disiapkan. Ada jalan khusus buat laluan/koridor kursi roda.
Di lokasi bekas tempat jualan pedagang jagung bakar pun kini sudah tertapa rapi, persis di tepi sungai ada signage huruf timbul berwarna kuning menyala bertuliskan "SIAK RIVERSIDE". Trotoar dan pedestriannya sudah sangat tertata. Lantainya dibuat cantik dari papan, sisi trotoar disemen dan cat indah, plus diberi pagar.
Pagar tepi sungai berwarna abu-abu itu, menambah indah kawasan tersebut. Dan sangat rekomended untuk dijadikan tempat berselfi ria. Kawasan Kota lama sangat cocok untuk dijadikan tempat destinasi wisata baru bagi warga Pekanbaru khususnya maupun warga luar kota Pekanbaru.
Lissa Fitriani selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Kawasan Permukiman BPPW Riau menyampaikan, mewakili pemerintah pusat (PUPR) berharap agar masyarakat ikut merasa menjaga dan memiliki infrastruktur yang sudah dibangun oleh PUPR ini.
Terkait serah terima aset ke Pemerintah Kota Pekanbaru sesuai aturan harus menunggu 1 tahun, akan tetapi untuk pengelolaan akan diserahkan ke Pemerintah Kota Pekanbaru setelah semua item pekerjaan ini dinyatakan selesai 100 persen.