RAUMANDIRI.CO, DUNIA - Rumah-rumah warga di Afganistan diketuki milisi Taliban. Warga yang ketakutan diminta kembali bekerja, sebab Taliban ingin menghidupkan kembali ekonomi negara yang dinilai hancur akibat perang selama 20 tahun.
Kehancuran yang meluas selama perang antara pasukan pemerintah yang didukung Amerika Serikat dan Taliban, nilai mata uang yang jatuh, serta kurangnya persediaan dolar merupakan pemicu krisis ekonomi di negara itu.
Dalam konferensi pers pertama Taliban sejak kelompok itu merebut Kota Kabul, Taliban pada Selasa (17/8) menjanjikan perdamaian, kemakmuran, dan tampaknya akan meninggalkan aturan sebelumnya yang melarang perempuan bekerja. Tetapi banyak orang tetap waspada.
Wasima, 38 tahun, mengatakan dia terkejut ketika tiga anggota Taliban yang sambil memegang senjata mengunjungi rumahnya di kota barat, Herat, pada Rabu pagi.
Taliban menanyai Wasima tentang pekerjaan dari gaji yang diterimanya dari sebuah organisasi bantuan, juga menyuruhnya untuk kembali bekerja, kata dia.
Sebanyak 12 orang mengatakan kepada Reuters bahwa ada kunjungan mendadak dari Taliban dalam 24 jam terakhir, mulai dari Ibu Kota Kabul sampai ke Lashkar Gah di selatan dan Mazar-i-Sharif di utara.
Mereka tidak ingin memberikan nama lengkap mereka karena takut.
Selain mendorong orang untuk bekerja, beberapa orang mengatakan bahwa mereka juga merasa pemeriksaan tersebut dirancang untuk mengintimidasi dan menanamkan rasa takut pada kepemimpinan baru.
Juru bicara Taliban belum menanggapi soal kunjungan tersebut.