RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pascavaksinasi Covid-19, biasanya orang akan mengalami efek samping. Namun, jangan khawatir. Kebanyakan efek yang dirasakan tersebut masih termasuk normal. Lalu, bagaimana cara mengatasinya agar sehabis vaksin tubuh tetap fit atau efek yang ditimbulkan tidak terlalu parah?
Umumnya, efek samping yang dirasakan adalah demam, nyeri di area bekas suntikan, hingga pegal. Hal tersebut merupakan respons wajar dari sistem imun. Para ahli menyebut efek samping ini bisa menjadi tanda imun di tubuh mulai bekerja untuk mengenali elemen asing yang dikenalkan oleh vaksin.
Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Hinky Hindra Irawan Satari menyebutkan beberapa efek samping yang paling sering dikeluhkan para penerima vaksin. Mulai dari reaksi lokal, umum, hingga serius.
Ada berbagai cara untuk mengatasi efek samping vaksin. Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), berikut cara-caranya:
1. Kompres area bekas penyuntikan yang terasa sakit menggunakan air dingin dan kain bersih untuk mengurangi peradangan.
2. Untuk mengurangi nyeri pada tangan, coba lakukan olahraga ringan. Aktivitas fisik dipercaya bisa memperlancar aliran darah dan mengurangi peradangan pada area penyuntikan.
3. Perbanyak minum air putih. Sebab, demam bisa membuat tubuh lebih mudah berkeringat sehingga berisiko mengalami dehidrasi.
4. Gunakan pakaian longgar agar tubuh merasa nyaman, sirkulasi udara pun terjaga saat tubuh mudah berkeringat karena demam.
5. Jika diperlukan, minum obat pereda nyeri seperti aspirin, ibuprofen, atau antihistamin untuk mengatasi efek samping vaksin. Namun CDC menyarankan, konsultasikan dulu dengan dokter demi keamanan.
Jika tidak mengalami efek samping vaksin Covid-19, apa tandanya vaksin 'gagal' memberi efek perlindungan?
Menurut ahli penyakit infeksi dari Vanderbilt University Medical Center, Profesor William Schaffner tidak bisa mengetahui status imunitas hanya dari muncul atau tidaknya efek samping vaksin. Ia mengatakan tidak ada korelasi langsung di antara keduanya.
"Tidak ada korelasi langsung antara efek samping vaksinasi dan tingkat perlindungan," kata Prof William seperti dikutip dari Medical News Today, Selasa (27/7/2021).
Untuk mengetahui kemungkinan apakah vaksin Covid-19 berhasil memicu respons imun, salah satu caranya adalah dengan memeriksa kadar antibodi yang bisa dilakukan di laboratorium.