RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Terkait mural mirip Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang viral di media sosial, Stafsus Mensesneg, Faldo Maldini mengatakan mural tersebut kalau memiliki izin tidak salah.
"Jadi, mural itu, ga salah. Kalau ada izinnya. Kalau tidak, berarti melawan hukum, berarti sewenang-wenang," kata Faldo dikutip dari akun Twitternya, Sabtu (14/8/2021).
Faldo menuturkan jika menggambar mural di properti orang lain, dalam konteks ini yakni tembok, tanpa izin sama saja melanggar hak pemilik. Sebab itu, katanya, pentingnya mengingatkan mereka yang senang menggambar mural.
"Ada hak orang lain yang dicederai, bayangkan itu kalau tembok kita, yang tanpa izin kita. Orang yang mendukung kesewenangan-wenangan, harus diingatkan," tuturnya.
Faldo menegaskan konten atau kritik yang disampaikan lewat mural tidak ada masalah, apalagi menurutnya kritik selalu dijawab dengan kinerja yang baik.
"Tapi ini tindakan yang sewenang-wenang. Setiap warga negara harus dilindungi dari tindakan yang sewenang-wenang," tegas Faldo.
Sebelumnya, Faldo mengomentari mural lainnya yang bertuliskan, 'Tuhan Aku Lapar' yang juga tersebar di media sosial, di mana mural itu juga sudah dihapus.
"Lapar kita beli makan, bukan beli cat," kata Faldo dalam wawancara dengan tvOne, Jumat (13/8/2021) lalu.
Menanggapi hal itu, salah satu pengguna Twitter, @Momolciao_ menyampaikan kekeliruan Faldo.
"Makan mah gausa disuru orang bakal beli. Justru yg dipertanyakan itu knp mereka sebegitu marahnya hingga berakhir di aksi protes mural. Apakah bansos tidak ada, apakah mereka kelaparan karna negara yg membuatnya lapar. Ya mungkin mas faldo ini udh kenyang #Jokowi404NotFound," tulisnya.
"Harusnya negara berterimakasih gak perlu repot repot sewa pr mahal, atau jasa analisi negara ini kurang apa. Masyarakat udah memberinya gratis! Iki loh kurangmu, kon iki ngene kudune piye (Iniloh kurangmu, kamu ini gini harusnya begitu). Kurang apalagi, bahkan bentuknya mural, dengan estetika!" sambungnya mengakhiri.