RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Mempunyai tubuh sehat merupakan keinginan semua orang. Olahraga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan tubuh sehat.
Tapi, jangan sampai hasil yang didapatkan berbeda dengan yang diharapkan karena tertipu mitos-mitos yang ada. Apa saja, sih, mitos-mitos itu?
1. Nyeri dan pegal tanda olahraga berhasil
Berolahraga itu tidak harus sakit. Sakit pada saat pertama kali olahraga memang wajar. Tapi, seiring berjalannya waktu jika kamu terus berolahraga secara rutin maka lama-kelamaan tubuhmu pasti akan terbiasa dan perlahan-lahan kamu tidak akan merasa sakit lagi.
Jika kamu tetap merasakan sakit mungkin ada yang salah dengan caramu berolahraga. Sebaiknya saat pertama kali jangan langsung melakukan olahraga yang berat, tapi mulailah dengan olahraga yang ringan.
2. Otot akan berubah menjadi lemak jika berhenti olahraga
Otot dan lemak merupakan dua hal yang berbeda. Keduanya tidak bisa berubah menjadi satu dengan yang lainnya. Memang benar jika seseorang berhenti berolahraga ototnya akan menyusut, tetapi bukan berarti otot akan berubah menjadi lemak.
Saat seseorang berhenti olahraga otonya akan kembali ke ukuran saat dia belum memulai latihan olahraganya. Di sisi lain, seseorang yang makan dalam jumlah berlebihan dan sama sekali tidak melakukan olahraga, akan memicu timbulnya tumpukan lemak.
3. Latihan beban hanya untuk pria
Jika kamu seorang wanita dan tidak mau latihan beban karena takut badanmu menjadi berotot dan kekar, maka sekarang kamu tidak perlu takut lagi. Faktanya membesarnya otot seseorang itu dipengaruhi oleh hormon testosteron.
Pria memiliki jumlah testosteron 20-30 kali lebih banyak dibandingkan wanita, dan hal itu yang menyebabkan pria menjadi lebih berotot ketimbang wanita setelah rutin latihan beban.
4. Jika Kamu tidak sering olahraga dan berlatih dengan keras, maka olahraga itu hanyalah buang-buang waktu
Untuk mendapatkan manfaat dari olahraga kamu gak harus capek, kok. Olahraga kecil seperti berkebun atau berjalan juga sudah bermanfaat, loh.
Ada satu penelitian yang membuktikan bahwa berkebun setidaknya satu jam setiap minggunya dapat mengurasi risiko sakit jantung.
5. Membentuk otot berarti harus konsumsi protein tinggi sebanyak-banyaknya
Pernyataan ini tidak sepenuhnya salah. Memang untuk membentuk otot diperlukan protein, tapi bukan berarti kamu harus mengkonsumsi protein sebanyak-banyaknya. Kamu juga masih perlu karbohidrat, vitamin, dan nutrisi lainnya untuk memenuhi kebutuhanmu.
Untuk membentuk otot, sebenarnya sederhana saja. Kamu hanya perlu mengikuti programnya dengan baik dan menjalankan diet rendah kalori seimbang dengan konsisten.
6. Semakin keras dan sering berolahraga, semakin cepat hasilnya
Anggapan bahwa semakin keras dan sering berolahraga maka semakin cepat dapat hasilnya tidaklah benar. Dalam membentuk badan yang ideal, selain faktor olahraga juga diperlukan nutrisi dan istirahat yang cukup.
Alih-alih mendapatkan hasil yang semakin cepat, orang yang berolahraga terlalu keras malah rawan overtraining dan cedera.
7. Semakin banyak keringat yang keluar, semakin banyak lemak yang terbakar
Pada saat berolahraga tubuh kita menjadi panas, untuk menstabilkan (mendinginkan) kembali suhu tubuh, tubuh mengeluarkan keringat.
Banyak sedikitnya keringat tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas latihan saja, tetapi juga dipengaruhi oleh banyak hal lain seperti suhu ruangan, kelembaban udara, berat badan, dsb.
Sehingga semakin banyak keringat yang keluar tidak selalu mencerminkan semakin banyak pula lemak yang dibakar. Beberapa jenis olahraga seperti berjalan atau angkat beban diketahui membuat orang tak banyak berkeringat, namun kalori yang terbakar cukup besar.
8. Jangan makan kalau ingin menurunkan berat badan
Pernyataan ini ada benarnya. Dengan tidak makan berarti kamu mengurangi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuhmu sehingga membuat penurunan berat badan lebih cepat.
Tapi, kekurangan kalori akan menurunkan tingkat metabolisme dan energi dalam tubuh, menyebabkan otot tidak berkembang.
Ini akan memberi masalah kepada kesehatan. Sebaiknya makanlah makanan yang sehat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan kalorimu.
9. Melakukan Sit-up akan menyingkirkan lemak di perut
Sit-up berfungsi untuk membentuk otot dan bukan menghilangkan lemak. Jika kamu memiliki jumlah lemak yang tinggi tentu saja melakukan sit-up tidak akan menghilangkannya.
Jika kamu ingin menghilangkan lemak, sebaiknya lakukanlah latihan cardio dan menjaga pola makan untuk hasil yang maksimal.
10. Menggunakan beban saat latihan cardio akan membakar kalori lebih banyak
Pernyataan ini tidak sepenuhnya salah. Memang menggunakan beban saat latihan cardio dapat membakar kalori sedikit lebih banyak tetapi selisihnya tidak jauh berbeda dengan latihan tanpa menggunakan beban.
Alih-alih mendapat hasil yang baik kamu malah akan lebih cepat lelah dan meningkatkan resiko cedera. Lebih baik kamu fokuskan diri pada masing-masing jenis latihan.