RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - LSI Denny JA baru-baru inimerilis hasil survei naasional calon presiden (capres) 2024. Hasil survei menyimpulkan, untuk Pilpres 2024 belum ada satu pun capres kelas premium, yaitu elektabilitasnya di atas 25 persen.
Namun yang paling menarik dari survei tersebut menurut Ketua Fraksi Golkar MPR Idris Laena adalah data dan analisa Denny JA terkait dengan sosok Ketua Umum DPD Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Setidaknya ada tiga catatan penting yang perlu disimak dari hasil survei LSI Denny JA itu," kata Idris Laena dalam pernyataannya, Jumat (18/6/2021).
Pertama menurut Idris Laena, Airlangga sebagai salah satu dari 3 King atau Quen Maker Pilpres 2024. Karena sebagai ketua umum partai terbesar kedua perolehan kursinya di parlemen, Airlangga sudah mengantongi 3/4 tiket untuk menjadi capres atau cawapres.
"Dengan perolehan 85 kursi atau 12,31 persen jumlah suara, maka Golkar hanya membutuhkan 30 kursi atau cukup bekerjasama dengan satu partai politik," jelas Idris Laena.
Kedua kata Idris Laena, dari hasil survei, dari hari kehari Airlangga semakin meningkat signifikan. Hasil survei LSI Denny JA, elektabilitas Airlangga masuk dalam 5 besar dengan urutan ke 5 atau 5,3 Persen.
"Namun sudah banyak lembaga survei yang menempatkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden potensial, kata anggota DPR dari dapil Riau itu.
Ketiga lanjut Idris Laena, LSI Denny JA menganggap Airlangga sebagai calon yang paling lengkap. Disamping sebagai King/Quen Maker 2024, juga potensial untuk jadi capres ataupun cawapres.
Terhadap hasil survei dan kajian dari LSI Denny JA, Idris Laena menyatakan bahwa Golkar mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang menaruh harapan terhadap Ketua umum Golkar Airlangga sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja Airlangga Hartarto yang diberi kepercayaan Presiden Joko Widodo sebagai Menko Perekonomian.
"Pak Airlangga tetap fokus melaksanakan amanah untuk mengatasi pademi Covid 19 di Indonesia, dan memulihkan ekonomi nasional, baik pada masa maupun pasca pandemi Covid 19. Ini sesuai dengan motto yang selalu didengungkan 'Rakyat Sehat Ekonomi Kuat'," kata Idris Laena.