RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Jumlah penambahan kasus positif COVID-19 di Riau kembali mencatatkan rekor baru, yakni sebanyak 739 kasus. Dari angka itu, menempatkan Riau sebagai provinsi dengan penambahan kasus harian tertinggi pada Rabu (26/5/2021)
Hingga Rabu (26/5), akumulasi kasus positif di Negeri Lancang Kuning telah mencapai 56.152.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh telah mencapai 49.833 dan yang meninggal menjadi 1.469.
Data di atas merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, kenaikan kasus positif Covid-19 di Riau didominasi dari klaster keluarga yang semakin bertambah setelah 11 hari lebaran. Untuk kaster keluarga, yang biasanya hanya 3 sampai 5 orang terkonfirmasi, untuk saat ini mencapai 5 sampai 10 orang terpapar Covid-19 dalam satu keluarga.
“Hampir dua minggu pascalebaran kasus positif Covid-19 naik. Masih dari klaster keluarga yang meningkat saat ini. Bayangkan saja, satu keluarga itu yang terpapar 6 sampai 10 orang. Bahkan ada yang satu keluarga yang kena 18 orang, setelah ditracing keluarganya,” ujar Mimi, kemarin.
“Untuk kota Pekanbaru saja ada sebanyak 25 klaster keluarga, kalau 10 orang saja satu keluarga sudah mencapai 250 orang. Belum lagi di Bengkalis, Kampar, dan daerah lainnya yang kasusnya hampir sama klaster keluarga. Apa tidak besar dan kasusnya jadi tinggi,” tambah Mimi.
Berikut sebaran kasus baru Covid-19 di Indonesia per 26 Mei berdasarkan urutan kasus tertinggi:
Riau: 739 kasus
Jawa Barat: 660 kasus
DKI Jakarta: 617 kasus
Jawa Tengah: 548 kasus
Sumatera Barat: 290 kasus
Bangka Belitung: 271 kasus
Aceh: 267 kasus
Jawa Timur: 257 kasus
Kepulauan Riau: 190 kasus
DI Yogyakarta: 190 kasus
Sumatera Selatan: 159 kasus
Kalimantan Barat: 121 kasus
Kalimantan Tengah: 91 kasus
Sumatera Utara: 85 kasus
Kalimantan Selatan: 82 kasus
Kalimantan Timur: 82 kasus
Jambi: 77 kasus
Lampung: 75 kasus
Bali: 59 kasus
Banten: 44 kasus
Bengkulu: 27 kasus
Nusa Tenggara Barat: 22 kasus
Nusa Tenggara Timur: 21 kasus
Sulawesi Tengah: 17 kasus
Papua Barat: 14 kasus
Kalimantan Utara: 13 kasus
Sulawesi Selatan: 9 kasus
Sulawesi Utara: 4 kasus
Maluku Utara: 2 kasus
Gorontalo: 1 kasus.(rmc/nan)