UJUNG TANJUNG(HR)-Pasca naiknya harga Bahan Bakar Minyak, sejumlah masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir mulai mengeluh. Pasalnya harga tandan buah sawit saat ini turun, sementara harga bahan-bahan sembako mulai meroket.
"Kondisi ekonomi masyarakat semakin terhimpit. Pasalnya, di samping harga komiditi andalan perkebunan baik karet maupun kelapa sawit turun, produksinya juga menurun hingga 20
persen. Penurunan ini akibat musim trek yang sudah terjadi hampir 6 bulan terakhir," terang tokoh masyarakat Ujung Tanjung, Saragih Gondrong, Selasa (14/4).
Selain itu, Tarif Dasar Listrik PLN juga mengalami kenaikan sekitar 11 persen. Hal ini menyebabkan penderitaan masyarakat semakin kompleks.
"Jelas terhimpit lah Pak. BBM naik, harga komoditi pertanian menurun, produksi juga berkurang. Ditambah lagi masuk ajaran baru dan Ramadan. Sementara kami hanya mengandalkan hasil perkebunan. Keadaan makin sulit, sangat pahit rasanya Pak. Pemerintah mana peduli dia dengan penderitaan rakyat," urai Saragih Gondrong.
Harga kebutuhan yang meroket seperti telur ayam ras. Saat ini harga jual telur per papan dijual pedagang Rp32 ribu hingga Rp33 ribu.
"Sebelumnnya harga per papan Rp27 ribu hingga Rp28 ribu. Berarti ada kenaikan hingga Rp5.000 per papan. Begitu juga telur ayam kampung. Dari Rp3.000 per butir kini menjadi Rp5.000 per butir," keluhnya.(put)