JAKARTA (HR)-Dinamika di internal kepengurusan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan, menjadi perhatian khusus Komisi Pemilihan Umum. Ada tiga opsi yang tengah disiapkan lembaga itu, agar kedua partai itu tetap bisa ikut Pilkada pada akhir tahun ini.
Menurut Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, sejauh ini pihaknya memang belum memutuskan kepengurusan mana di kedua partai itu, yang diizinkan mengikuti Pilkada pada Desember mendatang.
Dikatakan, pihaknya menyiapkan tiga opsi dalam draf Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) soal KPU tentang pencalonan kepala daerah. Namun, opsi itu belum merupakan keputusan final dan masih bisa berubah.
"Proses pembuatan aturan KPU tentang pencalonan masih dalam tahap konsultasi dengan Pemerintah dan DPR. Kalau KPU ditanya, apa rujukannya, apa cara terakhir untuk menyelesaikan persoalan ini, sebetulnya belum ada cara yang final," ungkapnya, di Jakarta, Selasa (14/4).
Menurut Arief, di dalam draf PKPU tersebut, pihaknya mengajukan tiga opsi.
Yang pertama, merujuk kepada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Bila putusan hukum tetap dari pengadilan belum ada, maka akan merujuk opsi kedua, yakni mengikuti putusan sela. "Kita akan merujuk putusan sela itu, apa isinya. Kalau tidak ada juga, kami berikan opsi yang ketiga, kedua partai yang berkonflik untuk islah," jelasnya.
Ditambahkan Arief, islah artinya siapa pun calon yang diusung di sebuah daerah yang melaksanakan Pilkada, dua DPP ini harus menyepakatinya dalam sebuah nota kesepakatan. Sementara tiga opsi yang dikatakan Arief di atas tak lain untuk melindungi hak-hak konstitusional.
"Tiga opsi itu untuk melindungi hak-hak konstitusional baik bagi individu-individu yang mau jadi calon kepala daerah, maupun partai politik sebagai institusi peserta Pemilu," sebut Arief.
Indra Adnan Ketua
Dari Pekanbaru, pergerakan pengurus Partai Golkar kubu Agung Laksono terus berlanjut. Saat ini, Ketua Golkar hasil Munas Ancol di bawah kepemimpinan Agung Laksono, telah mengeluarkan SK tentang pengurus DPD I Partai Golkar Riau.
Menurut Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera Partai Golkar kub Agung Laksono, Indra Muchlis Adnan, kepengurusan ini sudah disetujui Agung Laksono.
Susunannya sebagai berikut, untuk Ketua DPD I dijabat Indra Muchlis Adnan, sedangkan untuk jabatan Ketua Harian diisi sejumlah seperti Arsyadjuliandi Rachman, Arsyadjulianto Rachman, Herman Abdullah, Yuherman Yusuf, Sufian Hamim, M Satar, Hj Septina Primawati dan Zainal Arifin.
Untuk Sekretaris dijabat Andrini dan Wakil Sekretaris terdiri dari Nurkhozin, Panca SP, Toni W, Ibrahim, Yulisman dan Said Aziz Assegaf. Sedangkan untuk Bendahara, Siti Rahma Bakar dan Wakil Bendahara Yuswita.
"Kepengurusan Golkar Riau ini sudah final dan mendapat persetujuan dari Agung Laksono, semua pengurus ini akan bekerja untuk membesarkan Golkar, tanpa ada perpecahan," ujar Indra, Selasa (14/4) malam.
Ditambahkannya, untuk Plt DPD II, saat ini masih disusun. Rencananya, hari ini (Rabu, 15/4) akan diumumkan. "Kalau bisa minggu ini dikukuhkan, Plt DPD II juga sudah ada," tegasnya.
Menurutnya, jika masih ada kader Golkar yang tidak juga mengakui kepengurusan Agung Laksono, maka tidak ada pilihan lagi. Ia juga meminta loyalis ARB tidak mencampuri urusan kepengurusan Agung Laksono, termasuk penunjukan Plt dan penggantian kepengurusan di DPD.
"ARB dan Agung, beda rumah, dan jangan diganggu. Saat ini kami sedang mempersiapkan penjaringan untuk kepala daerah yang akan maju di Pilkada," kata Indra
Sementara itu, Plt DPD I Golkar Riau, Arsyadjuliandi Rachman, ketika dikonfirmasi terkait masuknya dia sebagai salah satu ketua di kepengurusan Golkar Agung Laksono, enggan mengomentari. "Golkar Riau masih aman," ujarnya.
Cendana Dukung Ical
Tidak hanya di Pekanbaru, dinamika juga terjadi di Jakarta. Saat ini, keluarga mantan Presiden Soeharto atau yang lebih akrab disebut Cendana, sudah menyatakan dukungannya terhadap kubu ARB.
Dukungan itu disampaikan dalam pertemuan antara kubu ARB dengan keluarga Cendana, baru-baru ini. Ikut hadir dalam kesempatan itu Hutomo Mandala Putra (Tomy Soeharto) dan Siti Hediati Harijadi atau Mbak Titiek.
Dikatakan Titiek, dalam pertemuan itu pihaknya meminta penjelasan sekaligus bersinergi dengan ARB cs.
"Kemarin kan ada foto yang beredar (pertemuan Ical dan keluarga Cendana, red). Kami sekeluarga yang undang Pak Ical atas nama partai untuk mengetahui apa yang terjadi di Golkar," ungkapnya, Selasa kemarin di Gedung DPR.
"Apa yang bisa kita sinergikan untuk menyelesaikan itu semua. Alhamdulillah beliau-beliau mau datang ke tempat kita makan siang. Ada bicara panjang lebar," imbuhnya.
Foto pertemuan itu salah satunya diunggah akun twitter @HutomoMP_9 yang diyakini miliki Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), anak kandung mantan Presiden Seoharto sekitar tiga hari lalu.
Dalam foto itu tampak Tommy Soeharto, Titiek, Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung, Ade Komaruddin, Fuad Hasan Mansyur, dan lainnya. Mereka tampak berfoto di depan foto mendiang presiden Soeharto. (bbs, nur, dtc, rtc, ral, sis)