RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Pada tahun 2030 mendatang, umat muslim akan bertemu dengan bulan Ramadan sebanyak dua kali dalam setahun.Artinya, perayaan Idul Fitri pun bakal berlangsung sebanyak dua kali di tahun tersebut.
Berikut penjelasannya.
Terkait hal ini, Kepala Eksekutif Grup Astronomi Dubai Hassan Ahmed Al Hariri menerangkan alasan mengapa fenomena seperti itu bisa terjadi.
Hassan mengatakan bahwa perhitungan tahun Bulan atau Qomariyah yang digunakan oleh Islam lebih pendek sekitar 11 hari dibandingkan dengan tahun Matahari (Hijriah).
Dan berdasarkan munculnya hilal Bulan, Ramadhan kerap mundur sekitar 10 atau 11 hari dari tanggal semula.
"Tahun 2030, umat Islam akan mengalami bulan Ramadhan dua kali. Pertama, tanggal 5 Januari 2030 untuk 1451 Hijriah. Kedua, tanggal 26 Desember 2030 untuk 1452 Hijriah atau satu hari setelah Hari Raya Natal," ujarnya dengan jelas.
Dengan demikian, tahun 2030 mendatang, akan ada dua kali Idul Fitri dan satu kali perayaan Idul Adha.
Sementara itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membeberkan bahwa fenomena dua kali Ramadhan dalam satu tahun Masehi bukan baru sekali terjadi sepanjang sejarah.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menjelaskan, fenomena dua kali Ramadhan dalam satu tahun Masehi pernah dilalui saat dunia hendak memasuki tahun milenium.
Antara lain, tahun 1998 Ramadhan 1418 dan 1419; tahun 1999 Ramadhan 1419 dan 1420; tahun 2000 Ramadan 1420 dan 1421.
Momen langka Ramadan ini akan kembali datang di 2030, yang berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.
Seperti, tahun 2030 Ramadhan 1451 dan 1452; tahun 2031 Ramadhan 1452 dan 1453; tahun 2032 Ramadhan 1453 dan 1454.
"Hal itu berulang sekitar 33 tahun, karena kalender Hijriyah dan kalender (ada selisih) 10,9 hari (33 x 10,9 = 359 hari)," ujar Thomas.
Namun masyarakat tak perlu khawatir atas fenomena Ramadan dan Idul Fitri 2030 yang datang dua kali dalam satu tahun ini.
Sebab menurut penjelasan dari LAPAN, kejadian tersebut merupakan hal lumrah dan merupakan bagian dari siklus tahunan dalam 30 tahun sekali.
"Ini hal yang biasa, tidak ada yang istimewa," tutur Thomas.