RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati melihat pananganan mitigasi Covid-19 masih bersifat parsial sehingga dikhawatirkan muncul gelombang-gelombang berikutnya seperti yang terjadi di India.
Menurut politisi PKS itu, perlu satu pendekatan yang harus dilakukan, bagaimana mengatasi mitigasi pandemi covid 19 ini secara komprehensif dari hulu ke hilir. Sehingga serapan anggaran yaitu tepat sasaran dan benar-benar kembali kepada rakyat.
"Jangan seperti diumpamakan Menteri Kehatan, penanganan mitigasi ini kayak menangani rumah bocor dilakukan secara parsial. Padahal dimana sumber kebocorannya belum di atasi," katanya dalam Dialektika Demokrasi bertema 'Waspada Gelombang Kedua Covid-19' di Media Center DPR RI, Jakarta, Kamis (29/4/2021).
Dikatakan, anggaran sudah habis sangat besar untuk penanganan Covid-19, tapi angka positifnya masih terus berjalan dan bahkan cenderung meningkat dibelakangan ini.
Dia mencontohkan di DKI Jakarta sudah menembus angka 400 ribu lebih. Kemudian beberapa pekan terakhir ini muncul klaster perkantoran sebagai temuan baru.
"Artinya upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah dengan berbagai upaya masih menimbulkan kasus positif yang cukup banyak dan berapa lagi anggaran yang dibutuhkan. Kita harus menghitung lagi proyeksinya untuk kebutuhan alkes, obat dan untuk vaksin " ujarnya.
Guna menghemat anggaran, dia mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri, seperti alkes ataupun obat-obatan. Bahkan mendorong vaksin Merah Putih segera diselesaikan.
"Tentu saja kalau pakai vaksin Merah Putih bisa lebih menekan anggaran ataupun produk-produk dalam negeri yang lainnya dari alkes ataupun obat-obatan. Ini harus benar didorong secara all out supaya tadi ada penghematan-penghematan," sarannya.
Anggota Komisi IX DPR RI dari PDIP Rahmad Handoyo mengatakan tidak menutup kemungkinan gelombang kedua pandemi Covid-19 berupa varian baru seperti yang terjadi di India menyebar ke Indonesia apabila bangsa Indonesia tidak membentengi wilayah kedaulatannya dengan protokol kesehatan yang tepat dan ketat.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyebutkan bukan tiak mungkin jumlah orang yang terpapar virua corona dan jumlah yang meninggal dunia akibat virus ini makin terus bertambah.
“Yang namanya virus itu akan terus bermutasi, termasuk yang dari India, Amerika, Afrika dan negara lain. Upaya pencegahannya tetap 3M. Tentu juga dengan vaksinasi lebih cepat dan lebih banyak lagi akan lebih baik,” tegas Zubairi Djoerban.