Puan Soroti Alutsista RI Sudah Uzur, Prabowo Bilang Mahal

Jumat, 23 April 2021 - 07:27 WIB
(Istimewa)

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di Perairan Bali membuat alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI menjadi sorotan banyak pihak. Termasuk Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Puan meminta TNI khususnya Angkatan Laut untuk memodernisasi alutsista seirama dengan kebutuhan dan tuntutan tugas-tugas strategis. Di kesempatan berbeda, Menhan Prabowo menyatakan bahwa alutsista bukan barang murah.

Ketua DPR Puan Maharani, berkaca dari kasus KRI Nanggala-402 yang hilang, mendesak agar alutsista TNI dimodernisasi. Menurutnya, KRI Nanggala-402 yang merupakan kapal buatan 1979 sudah seharusnya diganti dengan yang lebih baru.

"Penguatan modernisasi alutsista TNI merupakan kebutuhan yang mendesak mengingat kondisi alutsista yang masih terbatas," kata Puan lewat siaran pers.

Kata Puan, Indonesia merupakan negara kepulauan. Memiliki wilayah perairan yang sangat luas. Oleh karena itu, TNI AL perlu memperbarui alutsista jika memang sudah ada yang terlalu tua.

"Agar mencapai kesiapan yang tinggi, TNI AL harus senantiasa melakukan modernisasi alutsista seiring dengan tuntutan tugas dan perkembangan lingkungan strategi," ujar Puan.

Senada, anggota Komisi I DPR Farah Puteri Nahlia meminta pemerintah memprioritaskan agenda modernisasi alutsista dan mengevaluasi seluruh kegiatan dan penganggaran yang tidak berkaitan dengan tugas utama TNI sebagai alat pertahanan.

Menurutnya, KRI Nanggala-402 yang merupakan kapal buatan 1979 sudah seharusnya diganti dengan yang lebih baru.

"Penguatan modernisasi alutsista TNI merupakan kebutuhan yang mendesak mengingat kondisi alutsista yang masih terbatas. Terpenting yang harus digaris bawahi dan kita semua harus ingat," ucapnya.

Di kesempatan berbeda, Menhan Prabowo Subianto menyatakan bahwa alutsista bukan barang murah. Bahkan tergolong sangat mahal jika dilihat dari kebutuhan belanja negara.

"Alutsista di bidang pertahanan memang cukup mahal. Bahkan bisa saya katakan ya sangat mahal. Sangat mahal," kata Prabowo saat menggelar konferensi pers di Bali, Kamis (22/4).

Prabowo menyebut pimpinan negara-negara lain pun berpandangan serupa. Belanja alutsista kerap menjadi dilema.

Di satu sisi, alutsita modern memang dibutuhkan. Di sisi yang lain, butuh biaya yang mahal untuk pengadaan. Terlebih, pemerintah Indonesia juga tetap ingin meningkatkan kesejahteraan prajurit di samping modernisasi alutsista.

"Dilema harus mengutamakan pembangunan kesejahteraan, tapi menjaga kemampuan pertahanan supaya kedaulatan kita tidak diganggu," kata dia.

Kapal selam KRI Nanggala-402 belum juga ditemukan usai lebih dari 24 jam sejak hilang kontak. Kapal tersebut membawa 53 orang personel yang terdiri dari 49 anak buah kapal, satu orang komandan, dan tiga orang arsenal.

Sejauh ini ini, TNI telah mengerahkan lima KRI, 1 helikopter dan 400 orang untuk melakukan operasi pencarian kapal selam tersebut. Dua negara tetangga juga telah memastikan akan mengirim kapal bantuan yakni Singapura dan Malaysia.

Presiden Jokowi telah memerintahkan pihak-pihak terkait untuk terus berupaya maksimal dalam melakukan pencarian. Dia pun ingin keselamatan 53 awak jadi prioritas.

Editor: Nandra F Piliang

Tags

Terkini

Terpopuler