RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Kota Dumai kembali menjadi pintu masuk pemulangan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri, seperti Malaysia, Singapura dan negara lainnya. Setelah adanya informasi dari Kementerian luar negeri akan ada pemulangan PMI yang sudah habis masa kontrak, termasuk PMI yang dideportasi oleh negara asal.
Kepala Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Manardo mengatakan pemulangan PMI dari beberapa negara tetangga ini mencapai 40 ribu orang, melalui beberapa pintu masuk, termasuk di Kota Dumai.
“Kesiapan pemulangan migran Indonesia sudah dioptimalkan. Adapun dipilihnya Dumai atau tidak itu urusan pemerintah pusat. Dari kemenlu dan Kumham, melalui Dirjen Imigrasi, kita sudahmelakukan persiapan. Tanggungjawab kita semua memberikan perhatian yang baik kepada mereka, terhadap kepulangan migran ini,” kata Doni Manardo saat mengadakan rapat koordinasi penanggulangan Covid-19, di ruang Pauh Jingga Gubernuran Riau, Kamis (21/4/2021).
“Ada sebanyak 40 ribu migran sudah berakhir masa kontrak maupun di deportasi. Dari Kepri telah melaporkan program yang dilakukan. Tetap semua pekerja migran masuk di Batam dan Tanjung Ponang, dan menyarankan jumlah fasilitas kedatangan Migran, Riau dan Sumut. Khusus Sumut siap menerima lewat Bandara Kualanamu, yang ilegal lewat tanjung balai dan Asahan, dilakukan patroli. Riau sendiri disarankan Bengkalis dan Dumai, kesepakatannya kalau pemerintah pusat memutuskan di Dumai,” kata Doni.
Dalam penyambutan TKI yang masuk ke Dumai, pemerintah Kota Dumai bersama Pemprov Riau menyiapkan segala sesuatunya. Termasuk dalam pencegahan kasus Covid-19 yang masuk dari TKI, dengan melalukan pemeriksaan tes PCR, dan karantina bagi TKI. Untuk di Kota Dumai hanya menampung TKI asal Sumatra dan selanjutnya dipulangkan dari Dumai ke daerah asal.
“Gubernur mengeluarkan surat keputusan menjadi koordinator dalam struktur organisasi berada dalam satu manajemen, kendala yang akan dihadapi terbatasnya PCR, tempat fasilitas lain akan disiapkan BPKP akan mengawal dari awal. Diupayakan fasilitas di Dumai disiapkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Dumai, melalui Sekko Herdi Salioso, secara virtual menyampaikan kesiapan daerah itu untuk menjadi pintu masuk para migran dari luar negeri seperti tahun lalu. Namun masih perlu banyak perbaikan fasilitas penerimaan TKI yang masuk ke Dumai, terutama untuk karantina dan pemeriksaan CPR.
“Kota Dumai pintu masuk sudah melakukan koordinasi, menyatakan bersedua sebagai pintu masuk. Untuk berbagai fasilitas di Dumai, masih kurang memadai perlu dukungan untuk membantu menambah fasilitas yang ada diberikan terlaksana dengan baik. Sebagai pintu masuk di Dumai hanya memiliki 1 pcr, BLK untuk karantina kurang layak,” kata Sekkod Dumai.
“Kita tidak melakukan kerja sama dengan beberapa hotel melakukan karantina, tahun lalu TKI malaysia masuk ke Dumai, melakukan koordinasi lagi, kita mendukung program nasional. Pintu masuk TKI dari Dumai. Biasanya TKI masuk dari pelabuhan Pelindo, pelabuhan pintu masuk ke Kota Dumai,” tutupnya.