Oleh: Dr Machasin
Saat pertama kali seorang wirausaha meluncurkan produk barunya, ia akan menghadapi tantangan dan hambatan dari calon kunsumennya. Pertanyaan yang umum diajukan oleh konsumen sebagai calon pembeli adalah: Saya tidak kenal dengan anda, saya tidak kenal produk perusahaan anda, saya tidak kenal dengan kualitas produk anda, dan saya tidak tahu manfaat dari produk yang anda tawarkan.
Apa yang akan anda jual pada saya? Begitulah kira-kira suara hati dari kebanyakan calon konsumen dari produk yang baru diluncurkan. Jika sang penjual tidak sabar, tidak tekun dan tidak mampu memahami perilaku konsumen, maka sering terjadi perasaan ketidaksanggupan untuk meneruskan bisnisnya karena produk yang ditawarkan tidak laku di pasaran.
Untuk itu seorang wirausaha harus memahami kenapa konsumen masih menolak produk yang kita tawarkan. Ada tiga alasan, pertama, konsumen tidak mengenal secara pribadi dengan anda. Disinilah tugas berat seorang pemula yang akan memasuki pasar, harus mengenal banyak calon pembeli dan berusaha untuk meningkatkan silaturahim memperkenalkan dirinya. Kedua, konsumen tidak yakin dan kurang percaya dengan anda, meskipun secara pribadi mereka sudah mengenal anda tidak menjamin mereka akan membelinya karena mereka belum menaruh kepercayaan tinggi terhadap produk yang anda jual.
Menumbuhkan kepercayaan orang lain terhadap diri kita juga memerlukan waktu yang tidak sebentar. Berikan dan tunjukkan kepada relasi, teman dan sahabat anda bahwa anda benar-benar bekerja secara professional. Ketiga, konsumen belum memerlukan produk yang anda jual. Meskipun anda secara pribadi sudah dikenal calon konsumen dan konsumenpun sudah percaya dengan anda, namun bias jadi konsumen belum memerlukan produk tersebut sehingga mereka belum memutuskan membeli produk yang anda tawarkan.
Tugas anda berusaha untuk memberikan pemahaman secara terus menerus sampai yang bersangkutan memahami manfaat produk tersebut sehingga merasakan ada manfaat dan akhirnya memerlukan produk yang anda tawarkan. Anda harus menawarkan dan menemukan cara-cara baru yang lebih baik, lebih efektif, lebih tepat sasaran, sehingga hasilnya sesuai dengan apa yang anda harapkan.
BISNIS PADA ERA MILENIAL
Kegagalan menjadi momok bagi para pengusaha pemula sehingga banyak di antara mereka yang sudah memikirkan kegagalan sebelum memulai usaha. Mereka takut gagal, takut usahanya kandas di tengah jalan, takut modal awalnya habis dan sebagainya. Saat anda memulai usaha, Mulailah berusaha, dan jangan bicarakan gagal, yang anda perlu diskusikan adalah bagaimana mencapai kesuksesan.
Susun strategi, lakukan dengan cermat dan hati-hati, bangun relasi, lakukan perenungan diserta doa dan usaha, berserah diri, tawakkal, dan ikhtiar serta perbanyak mengamalkan ayat-ayat motivasi dalam bisnis. Insya Allah usaha anda akan sukses. Kegagalan yang sesungguhnya terjadi ketika anda berhenti berusaha, menyerah, gak sanggup bertahan, berfikir mundur dan itulah yang dimaknakan dengan kegagalan. Kegagalan itu bukan hasil tetapi sikap kita dalam melakukan sesuatu.
Mari bergandengan tangan untuk secara bersama-sama meraih kesuksesan bersama. Bisnis di zaman milenial memerlukan kecerdasan anda memanfaatkan kecanggihan dibidang informatika dan komunikasi. Digital marketing merupakan solusi dan jawaban yang mampu mengantarkan anda menuju kursi kesuksesan. Perusahaan manapun tentu ingin meningkatkan branding produknya. Dalam era pemasaran digital sekarang, pilihan yang paling tepat adalah branding melalui media sosial.
Penting bagi perusahaan untuk menangani keluhan di media social dengan cara yang tepat, mengingat media adalah ruang publik. Salah penanganan justru bias mencoreng citra perusahaan. Karena itu bangunlah komunikasi yang efektif dengan memanfaatkan kecanggihan tekhnologi informasi dan komunikasi. Jika anda menjalankan bisnis diiringi dengan perasaan cemas, selalu mengeluh, merasa berat, menderita, terpaksa maka kesuksesan akan menjauh dari diri anda.
Jika anda masih mengalami hal ini, segera datangi mentor anda, tanyakanhal-hal yang masih meragukan anda, selesaikan masalah-masalah ketidaktahuan yang anda rasakan, mintalah saran dan solusi terbaik dari berbagai persoalan yang anda hadapi. Kegagalan bukanlah melakukan sesuatu lalu hasilnya tidak sesuai keinginan. Jika hasil tidak sesuai keinginan, itu hanya menjadi indicator bahwa anda harus belajar. Semua kendala yang dihadapi oleh para pengelola bisnis dalam memasarkan produknya sebenarnya lebih ditentukan oleh kurang efektifnya dalam menjalankan komunikasi bisnis. Tingkatkan kemampuan dan keahlian anda di bidang soft skill diantaranya adalah keahlian dalam berkomunikasi.
PERAN KOMUNIKASI
Semua manusia praktis melakukan kegiatan komunikasi dalam kehidupannya sehari-hari, dandarihasil research ternyata tanpa disadari sekitar 90% dari kegiatan seseorang dalam satu hari adalah berkomunikasi. Jadi komunikasi seharusnya bermakna juga dalam membentuk jiwa disiplin. Perusahaan-perusahaan di Indonesia sering mengalami kesulitan mencari calon karyawan profesional yang terampil dalam berkomunikasi. Pasalnya keterampilan yang termasuk soft skill ini sangat jarang diajarkan dan memang sulit untuk diimplementasikan. Hanya orang-orang tertentu yang memahami seni berkomunikasi yang akan mampu memenangkan persaingan dalam bisnis. Terlebih lagi dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif, efektivitas komunikasi dengan pelanggan menjadi hal yang sangat urgen.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengukur tingkat efektivitas komunikasi. Pertama, siapa yang berbicara, dalam komunikasi bisnis aspek penting yang patut dipertimbangkan adalah siapa yang bicara dalam rangka untuk menjelaskan informasi tentang bisnis. Kedua bagaimana pesan yang disampaikan. Hal ini sangat penting, mengingat bisnis selalu terkait dengan pengorbanan uang, setiap orang selalu mengorbankan uangnya untuk mendapatkan manfaat. Jika mereka merasakan bahwa manfaat produk telah sesuai dengan pengorbanan uang yang ia keluarkan maka yang bersangkutan merasakan adanya kepuasan. Ketiga, kepada siap pesan tersebut harus disampaikan. Konsep ini penting dilakukan oleh siapa saja yang mengelola kegiatan bisnis.
Sehebat apapun kemampuan kita dalam berkomunikasi, jika pesan yang kita sampaikan tidak tepat sasaran, misalnya menawarkan produk kepada orang yang tidak memiliki uang, atau menawarkan produk kepada orang yang tidak memerlukan; maka komunikasi yang kita lakukan masuk dalam katagori komunikasi yang tidak efektif. keempat, apa yang kita harapkan dari penerima pesan. Hasil akhir dari proses komunikasi adalah adanya transaksi, adanya feedback dan saling pemahaman antara pengirim dan penerima. Terjadi saling pemahaman merupakan pertanda komunikasi telah dilakukan secara efektif yang berperan penting untuk mengatasi berbagai persoalan dan problema dalam organisasi.
Selain hal tersebut komunikasi yang efektif akan mampu meneguhkan atau mengembalikan kepercayaan stakeholders. Karenaituketikaorganisasikitasedangmengalamikrisis, maka penting bagi semua pihak untuk hadir guna mencari solusi mengatasi berbagai persoalan organisasi.Dan halpenting yang harus diperhatikan adalah, Bila Anda tidak mempunyai sesuatu yang positif untuk disampaikan dan dikatakan, jangan berbicara apapun. Karena jika salah menyampaikan informasi akan berdampak luas bagi masa depan organisasi.
Salam sukses....
Dosen Prodi Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unri