RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Masyarakat mengeluhkan anak-anak yang ketergantungan gawai semenjak dilaksanakannya sekolah via daring sebab pandemi Covid-19. Untuk itu, pemerintah diminta mengadakan taman baca sebagai alternatif bagi mereka yang masih duduk di bangku sekolah tersebut.
"Kita minta taman bacaan untuk anak-anak biar anak engga sibuk bermain gadget karena belajar daring," ujar Yeni, warga Jalan Bunga Harum, Kelurahan Harjosari, Sukajadi, Pekanbaru, Selasa (23/3/2021).
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Eri Sumarni yang sedang melakukan reses mengatakan ide tersebut akan segera dibicarakan dan sesegera mungkin dapat dieksekusi.
"Kami akan bawa ide ini. Ide cerdas ini. Mudah-mudahan ada solusi sesegera mungkin dan meninggalkan ketergantungannya sama gadjet. Tapi, sebentar lagi puasa, dan anak-anak sudah mulai masuk sekolah. Insyaallah nanti sudah ada kesibukan mereka biar tidak main gadget aja. Tapi, ide ini akan kita tampung. Mudah-mudahan ada sarana dan prasarananya, agar ide ini kita segera eksekusi," ujar Politisi Hanura itu
Selain itu, masyarakat juga meminta bantuan kebutuhan pos kamling dan peralatan olah raga. Juga sembako sebab di masa Covid-19, ekonomi masyarakat sangat terganggu.
"Menjelang lebaran Haji, akan saya wujudkan alat olahraga yang diminta itu secara pribadi. juga soal penerangan lingkungan, kita akan masukkan dalam hasil reses. Kita akan hubungi Dishub, biar segera penerangannya dipasang. Kalau kamling, kalau primer, bisa saya masukkan dalam agenda," ujarnya.
"Tapi kalau soal sembako, kami reses sekali 4 bulan. Kami digaji pakai pajak. Kondisi kayak gini, pemerintah enggak bisa maksa masyarakatnya untuk bayar pajak. Jadi sama-sama susah kita. Tapi saya segera cari solusinya. Saya akan bantu sebisa mungkin. Barangkali setiap reses saya akan bantu sembako sedikit. Tapi tidak bisa banyak. Karena kami memang tidak ada kewenangan di situ," tutup Eri.