RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar memaparkan persiapan Pemerintah Provinsi Riau dalam hal alih kelola ladang minyak Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Hal tersebut diungkapkannya pada acara Kunker Panja Migas Komisi VII DPR RI dalam rangka Pembahasan Blok Rokan di Provinsi Riau yang berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit, Selasa (9/3/2021).
Masa alih kelola sendiri akan dilakukan pada Agustus 2021 mendatang.
Pertama, pemerintah telah memfasilitasi dan menjaga situasi aman dan kondusif dalam peralihan dan kontrak kerja oleh PT PHR.
Kedua, kesiapan BUMD dan perusahaan lokal dalam kerjasama B to B selaku vendor atau kontraktor disemua sektor, baik operator maupun jasa penunjang.
Ketiga, menekankan pada PT PHR agar melakukan keterbukaan informasi atas kebutuhan tenaga kerja Pertamina.
Keempat, menyelesaikan permasalahan lahan, aset limbah lingkungan Chevron dan kontrak lainnya secara komplek dan komprehensif.
Kelima, penyerahan beberapa aset CPI atau barang milik negara lainnya yang dibutuhkan atau dimanfaatkan oleh pemerintah dan masyarakat Riau.
Dalam hal ini Gubri mencontohkan adanya kantor pemerintah di Dumai, aset tanah Pemprov di Dumai, Power Plan yang dibangun anak perusahaan Chevron di Duri.
Keenam, pemberdayaan BUMD dan perusahaan lokal, ini diharapkan agar tim pengadaan barang dan jasa PT PHR berkedudukan di Pekanbaru," pintanya.
Ketujuh, Gubri Syamsuar menginginkan agar kantor PT PHR harus berada di Pekanbaru untuk memudahkan koordinasi dengan Pemprov Riau dan kabupaten/kota, instansi vertikal serta semua pihak terkait.
Kedelapan, vendor selaku kontraktor di pengelola Blok Rokan, kata Gubri harus memiliki NPWP dan berkedudukan di Riau.
Kesembilan, dalam hal pelaksanaan B to B, Gubri mengharapkan adanya perhatian khusus Pemerintah Pusat terhadap BUMD dan perusahaan lokal secara langsung.
"Dengan persiapan yang telah dilakukan, kami tentunya berharap produksi migas bisa maksimal di tangan PT PHR, sebab kita ketahui bahwa sekarang kondisi masyarakat sangat bergantung pada minyak dan gas yang ada di Riau," pungkasnya.***