SELATPANJANG (HR)- Kondisi layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti, akhir-akhir ini banyak dikeluhkan warga.
Sejumlah pengunjung mengaku kecewa dengan kondisi ruang rawat inap (Ranap) yang tidak dilengkapi fasilitas pendingin ruangan baik Air Conditioner (AC) ataupun hanya sekedar kipas angin. Akibatnya, para keluarga pasien terpaksa membawa kipas angin sendiri guna mengusir hawa panas di ruangan tempat keluarga mereka dirawat.
"Iya AC-nya tidak berfungsi, jadi harus bawa kipas angin sendiri. Kalau tidak, bisa mati kepanasan," ujar Syafi’i, salah satu pembesuk di ruang zaal kandungan, RSUD Selatpanjang, Senin (13/4).
Awalnya, Syafi’i mengaku heran saat pertama kali menemani Istrinya yang sedang menjalani rawat inap pendarahan pasca keguguran. Ia tidak mengira bangunan mewah RSUD berlantai 3 itu tidak dilengkapi dengan AC.
"Ya tak menyangka saja, masa Rumah Sakit sebesar ini tidak ada AC nya," katanya.
Mila (29), warga Rangsang Barat, juga turut menyayangkan terbatasnya fasilitas pendingin ruangan di RSUD yang dibangun pada zaman Bengkalis itu. Menurutnya fasilitas pendingin ruangan tak seharusnya disepelekan karena terkait dengan kenyamanan bahkan kesehatan pasien.
"Saya kasihan kepada pengunjung yang kebetulan tidak bawa kipas angin, mereka pasti sangat kepanasan.Kalau begitu bagaimana bisa cepat sembuh," kata Mila.
Pantauan hampir semua ruangan Ranap dan ruangan lainnya di RSUD Selatpanjang itu dilengkapi dua unit AC. Hanya saja sistem AC yang dikendalikan dengan remote itu sepertinya tidak berfungsi dengan baik, sehingga tidak membawa efek udara sejuk.
Kondisi inilah yang memaksa para pasien dan pengunjung terpaksa membawa kipas angin sendiri, serta membuka ventilasi ruangan selebar mungkin agar sikulasi udara lebih lancar. "Malah jadinya pengap, jadi harus bawa kipas angin dari rumah dan buka jendela," kata Mila.
Direktur RSUD Selatpanjang Drg Ruswita saat dikonfirmasi membenarkan keluhan warga. Ia secara lugas mengakui bahwa fasilitas pendingin AC di RSUD yang dia pimpin sudah tidak berfungsi maksimal sejak setahun terakhir. Hal ini disebabkan banyak AC yang rusak dan tidak memiliki remote.
"Memang sejak setahun terakhir sejak saya menjabat di RSUD,AC nya sudah banyak yang tidak berfungsi,dan banyak yang tidak memiliki remote,dan harus dipanjat kalau mau menghidupkannya, terkadang perawatnya malas memanjat, karena terlalu tinggi," beber Ruswita.
Terkait ketika ditanya kendala perbaikan terhadap banyaknya AC yang rusak Dokter gigi itu langsung memerintahkan pegawainya untuk segera mengecek kondisi ruangan tersebut.
"Nanti saya perintahkan petugas untuk mengecek,untuk saat ini kondisi kesehatan saya sedang sakit, atau kalau mau lebih jelas bisa langsung ditanyakan ke PPTK dan bagian Pembantu Umum," pungkasnya. (ran)