RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan bahaya penularan Covid-19 di lingkup terkecil atau klaster keluarga.
Anies menyebut jumlah porsi kasus klaster keluarga itu mendominasi atau hampir menyentuh angka 50 persen.
"Jakarta sendiri klaster keluarga itu porsinya sekitar 40 persen tepatnya 41 persen adalah klaster keluarga," kata Anies di Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Anies berharap adanya PPKM Mikro dapat meminimalisir klaster keluarga di Ibukota.
"Karena itulah program PPKM tingkat micro ini diharapkan nantinya bisa 1 membangun kesadaran di tingkat lokal skala Komplek Kampung RT/RW, tentang pentingnya di dalam keluarga untuk menjaga protokol kesehatan," katanya.
Petugas tingkat RT/RW, lanjut Anies, harus dapat mengarahkan warga yang positif untuk diisolasi di tempat yang ditentukan, sebab tempat isolasi lebih baik perawatannya dari pada berada di rumah dan berpotensi menularkan keluarga.
"Berada di tempat isolasi terkendali lebih dianjurkan daripada berada bersama keluarga bila sedang terpapar covid 19," ujarnya.
Anies menjelaskan alasan mengapa tingkat kematian kasus Covid-19 di Jakarta bisa dikendalikan, yakni adanya penanganan sejak awal.
"DKI Jakarta tingkat kematian itu 1,6 persen salah satu sebab mengapa tingkat kematian itu bisa rendah karena pertama testing nya tinggi sehingga terdeteksi awalx yang kedua ada tempat isolasi Wisma Atlet ada hotel-hotel sehingga mereka tidak memaparkan pada lingkungan," jelasnya.
"Ketiga adalah pertahanan terakhirnya cukup yaitu fasilitas Rumah Sakit Ini bukan sekedar tempat tidur tapi juga tenaga medis tapi juga system di dalam pengelolaan rumah sakitnya," kata Anies.