RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Semburan gas bumi terjadi di Pondok Pesantren Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, sejak Kamis (4/2) lalu. Hingga saat ini, semiburan masih terus berlangsung.
Bahkan semburan gas bumi yang awalnya hanya kecil, saat ini mulai membesar. Sumber gas dari dalam sumur bor yang dikerjakan oleh perugas sumur bor untuk Pesantren Al-Ihsan.
Dari pantauan di lapangan, semburan awal yang hanya mengeluarkan gas, dalam sehari mulai mengeluarkan lumpur dan bebatuan kecil yang mengakibatkan atap pondok pesantren rusak, dan area sekitarnya dipenuhi dengan lumpur dan bebatuan.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau, Indra Lukman Agus menjelaskan, pihaknya telah menurunkan tim untuk mengecek semburan gas bumi yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya. Dalam pengecekan tersebut tim mengambil sampel semburan gas bumi.
Dari hasil pengecekan tersebut, Indra mengatakan, sementara disimpulkan bahwa gas tersebut tidak berbahaya. Dari hasil pengujian di laboratorium juga diketahui bahwa semburan gas bumi itu tidak berbahaya, namun tetap harus waspada.
"Tim kita sudah turun ke lokasi, dan mengambil sampel semburan gas itu. Hasilnya semburan gas bumi itu tidak berbahaya. Namun kami bersama tim telah melakukan mitigasi dan mengambil langkah antisipasi selanjutnya," ujar Indra Agus, Jumat (5/2/2021).
"Sampel semburan gas bumi sudah kami uji di labor. Memang gasilnya kalau gas itu sudah aman. Namun tetap tidak diperkenankan berada di radius 10 meter, harus waspada untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan," ungkapnya.
Sementara itu, dari keterangan warga setempat, kejadian semakin membesarnya semburan gas disertai lumpur dan batu ini, terjadi sekitar pukul 23.00 WIB malam. Sebelumnya, sore hari belum separah saat ini dan hanya menyemburkan gas dan debu saja. Semburan lumpur dan bebatuan kebocoran gas ini mencapai jarak jangkau ratusan meter, membuat area sekitar ditutupi debu dari semburan gas bocor.
“Kali ini sudah menyemburkan lumpur dan bebatuan membuat bangunan Ponpes rusak. Semburannya itu merusak bangunan pondok pesantren, bangunan yang ada di sisi kiri-kanan sumur bor itu rusak parah, atap bangunan pondok rubuh, hanya menyisakan dinding bangunan,” kata Andika, warga Tenayan.