RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri telah mengumpulkan 351 sampel informasi genetik atau DNA dari keluarga dan jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hingga Sabtu (16/1/2021) sore.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam jumpa pers di Rumah Sakit Polri, Jakarta, Sabtu, mengatakan antemortem 62 keluarga korban adalah 143 sampel DNA.
Sedangkan data postmortem sampel DNA dari jenazah korban sebanyak 208 sampel.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi bagian penting sehingga tugas-tugas dari tim DVI ini bisa berjalan dengan baik," ujar Rusdi Hartono.
Selain itu, hingga Sabtu sore, tim DVI telah menerima 162 kantong jenazah dan 127 kantong properti untuk identifikasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Adapun korban yang telah teridentifikasi, baik melalui pencocokan sidik jari maupun sampel DNA, sebanyak 24 orang, yakni Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Indah Halimah Putri, Agus Minarni, Ricko, Ihsan Adhlan Hakim, Mia Trasetyani, Yohanes Suherdi, Pipit Priyono, Supianto, Toni Ismail, Dinda Amelia, Isti Yudha Prastika, Putri Wahyuni dan Rahmawati.
Selanjutnya Makrufatul Yeti, Rosi Wahyuni, Rizki Wahyudi, Nelly, Beben Sopian, Arifin Ilyas dan Arneta Fauzia.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, kemudian jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya pada pukul 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.