RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan, lokasi yang diduga jatuhnya kotak hitam atau black box Sriwijaya Air SJ182 ini sudah diketahui. TNI, Basarnas, dan KNKT saat ini terus berupaya mendapatkan black box.
"Terbukti dua sinyal yang dikeluarkan oleh black box tersebut terus bisa dipantau dan sekarang sudah kita beri marking," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi dalam konferensi pers di JICT 2, Jakarta, Minggu (10/1/2020).
Dia berharap, setelah lokasi black box Sriwijaya Air SJ182 diketahui, bisa segera diangkat. Jika sudah ditemukan dan diangkat, black box akan diserahkan ke KNKT.
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama black box tersebut bisa kita angkat sehingga sebagai bahan KNKT untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan tersebut," tegas Panglima TNI.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI, Bagus Puruhito menambahkan, tim pencarian gabungan sudah menemukan lokasi black box pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Dalam waktu dekat, Basarnas bersama TNI AL akan mengangkut black box tersebut.
Dia membeberkan alasan yang membuat Basarnas yakin jika lokasi yang ditemukan itu merupakan titik tepat dimana jatuhnya black box.
"Kita meyakini itu blackbox karena ada sinyal transmitted emergency yang mana hanya ada dari alat tersebut. Dari Basarnas sudah bawa peralatan seperti direction finder yang akan dibawa ke KRI Rigel utk segera menindaklanjuti pencarian blackbox tersebut," kata Bagus Puruhito.
Bukan hanya menemukan lokasi blackbox, Basarnas juga sudah menemukan potongan serpihan pesawat dan beberapa bagian tubuh korban.
"Kita telah menemukan beberapa serpihan pesawat, kita juga menemukan beberapa bagian dari tubuh manusia yang selanjutnya akan kita kumpulkan dan tindaklanjuti KNKT," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono juga membenarkan bahwa posisi black box sudah diketahui. Tim penyelam akan segera melaksanakan pengangkatan black box menggunakan alat khusus yang dimiliki KNKT.
"Kita sudah mengetahui posisi kedua black box, KNKT turunkan 3 alat khusus dan sudah ada di KRI Rigel," kata Soerjanto dalam konpers yang sama.
Saat ini, fokus tim gabungan pencarian yakni menemukan black box.
"Mudah-mudahan tidak terlalu lama kita bisa dapat black box itu, jadi fokus kita mencari dan mengidentifikasi black box."
Selain itu, seluruh serpihan pesawat yang ditemukan akan ditandai. Sehingga bisa segera diangkat dan menjadi bahan penyeledikan KNKT.
"Semua ini (serpihan pesawat) kita marking (tandai) dapat dari mana posisinya, supaya bisa kita lihat penyebaran serpihannya sejauh mana. Doakan semoga blackbox segera ditemukan," tutupnya.