RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau telah mengeluarkan daftar penerima vaksin Covid-19. Selain tenaga sumber daya manusia tenaga kesehatan, vaksin juga diberikan kepada tokoh masyarakat yang akan menjadi kelompok pertama divaksin Covid-19. Untuk Gubernur Syamsuar dan Wakil Gubernur Edi Natar Nasiton tidak masuk dalam daftar vaksinasi gelombang pertama ini.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, deratan nama-nama tokoh masyarakat Riau yang akan masuk dalam kelompok pertama yang akan divaksin di Riau di antaranya adalah Kapolda Riau, Danrem, Danlanud, Danlanal, Plh Sekdaprov Riau, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Dirut RSUD Arifin Ahmad, Jubir Covid-19 Riau, Ketua IDI Riau, PPNI Riau, dari pengurus persatuan gereja Riau dan beberapa tokoh masyarakat lainnya.
"Jumlahnya lebih dari 10 tokoh, nanti mereka akan kita lakukan assessment, jika hasil assessment-nya diperbolehkan baru kita ajukan ke pusat 10 orang. Jadi yang kita seleksi sekarang ini memang lebih dari 10 orang, kalau ada yang tidak lolos bisa kita gantikan dengan yang lain. Untuk sementara itulah tokoh masyarakat yang akan menerima vaksin,” ujar Mimi Yuliani Nazir, usai rapat percepatan pelaksanaan Vaksin Covid-19 bersama Forkopimda di Gedung Daerah, Kamis (7/1)
Dijelaskan Mimi, untuk proses assessment terhadap tokoh masyarakat yang akan divaksin tersebut, dilakukan untuk memastikan bahwa para tokoh ini secera kesehatan dan usia memenuhi syarat untuk divaksin. Sehingga sebelum nama-nama tokoh ini disampaikan ke pemerintah pusat, terlebih dahulu akan menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan.
“Setelah semua diperiksa kesehatannya baru kita meminta persetujun dari pemerintah pusat. Ini perlu dilakukan pemeriksa kesehatan bagi penerima vaksin, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan,” ungkap Mimi.
Disinggung tidak masuknya nama Gubernur Syamsuar dan Wagubri Edi Natar, dalam daftar nama-nama tokoh masyarakat Riau yang akan divaksin pertama di Riau, Mimi menjelaskan, Gubri Syamsuar sudah pernah terpapar Covid-19, sehingga sistem imunnya sudah kebal dan tidak termasuk dalam kelompok yang prioritas divaksin. Sedangkan Wagubri Edi Natar, dari sisi usia sudah tidak memenuhi kriteria.
"Pak Wagub kan usianya sudah 60, tapi kita akan sampaikan ke petugas medis, apakah masih bisa atau tidak, karena ada aturan dalam memberikan vaksi kepada masyarakat dan tokoh masyarakat,” katanya.
Untuk diketahui, penyuntikan vaksin terhadap seluruh masyarakat Indonesia termasuk di Riau dilakukan secara bertahap. Vaksin yang akan disuntikkan tersebut harus menunggu Emergency use Authorization (EUA) dari BPOM. Jika nanti keluar, diperkirakan baru pada pertengahan Januari 2020 dilakukan vaksinasi.
Tahap pertama diprioritaskan untuk tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Untuk vaksin pada seluruh masyarakat Indonesia mungkin butuh waktu 12 bulan atau bahkan lebih.
“Meski telah menerima vaksini, kewajiban protokol kesehatan tetap harus dilakukan. Karena akan tetap ada sebagian masyarakat yang tidak terproteksi, akibat kondisi kesehatan dan keterbatasan dari vaksin itu sendiri,” tutup Mimi.
Reporter: Nurmadi