RIAUMANDIRI.ID, TEKNOLOGI - Jack Ma, orang terkaya di China menghilang setelah mengkritik pemerintah China kini tidak diketahui keberadaaannya. Sampai hari ini keberadaan Jack Ma kini menjadi misteri. Jack Ma juga menghilang dari acara pencarian bakat stasiun TV-nya sendiri, dan tidak muncul sejak akhir Oktober 2020.
Setelah Jack Ma mengkritik regulator dan bank milik negara pada konferensi teknologi keuangan pada Oktober tahun lalu, rezim China tampaknya menentang Jack Ma.
Profilnya telah diubah dari halaman pilihan "Africas's Business Heroes", sebuah acara TV start-up bergaya Den Dragons. Final diadakan tanpa Jack Ma, dan dia tidak termasuk dalam video promosi.
Meskipun Jack Ma adalah pengusaha sukses di China, pandangannya tentang pemerintah tentang ekonomi yang didorong pasar terbuka berbeda dari pandangan pemerintah.
Jack Ma menekankan metode unik Tiongkok untuk menciptakan kekayaan dengan melepaskan kekuatan pasar dalam kerangka komunis yang dikontrol dengan ketat.
Terlepas dari ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, guru bahasa Inggris yang menjadi orang terkaya di Tiongkok ini pernah menyumbangkan 2.000 ventilator ke New York melalui tangan kanannya Joe Tsai.
Regulator China membatalkan penerbitan Ant, perusahaan pembayaran milik Jack Ma, di pasar saham. Ini dipandang sebagai balas dendam atas pidato eksplosif Jack Ma di Shanghai pada bulan Oktober.
Regulator juga bertemu dengan eksekutif Ant dan memerintahkan Ant untuk memperbaiki tata kelola perusahaan dan mematuhi peraturan.
Pria berusia 56 tahun itu disebut-sebut telah menghasilkan kekayaan sekitar 35 poundsterling atau sekitar Rp 665,6 triliun rupiah, dari penciptaan Amazon Alibaba versi Asia. Seperti dilansir dari Daily Mail belum ada pemberitaan mengenai keberadaan Jack Ma hingga kini.