RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Kadiskes Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir membeberkan fakta bahwa selama November 2020, kasus Covid-19 mayoritas berasal dari para petugas KPPS yang diwajibkan rapid test jelang pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember mendatang.
"Kita melihat dari hasil spesimen yang dikirim dari kabupaten kota, pada November, itu rata-rata yang terkonfirmasi positif adalah anggota KPPS. Dan Desember ini, baru tanggal 6 saja, sudah 1.061 kasus. Rata-ratanya naik dari bulan lalu. Sekarang bahkan sekarang positif rate kita 18,9. Di antara 100 orang, diperkiakan ada 18 orang yang positif Covid-19. Ini yang perlu diwaspadai," ungkap Mimi, Senin (7/12/2020) di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Riau, Edi Natar Nasution mengatakan, rapid test yang diwajibkan kepada petugas KPPS tidak bisa menjadi patokan. Petugas diminta lakukan swab agar hasilnya pasti dan tidak membahayakan orang lain.
"Kalau kita lihat di data, memang cukup banyak hasilnya reaktif saat rapid. Tapi alat rapid ini akurasinya jauh di bawah alat swab. Saya diinformasilan, alat rapid ini memantau semua virus. Tidak hanya virus Covid-19. Ya, harapan kita saat Pilkada semua pihak dalam keadaan sehat," ungkapnya.
Dari hasil rekap data Bawaslu Riau, ada sekitar 400 orang dinyatakan reaktif Covid-19 8.356 orang pengawas TPS.
"Sesuai petunjuk teknisnya, kita sudah mengganti yang reaktif ini. Bahkan tiga minggu sebelum perekrutan, kita sudah siapkan pengganti. Tapi kalau sampai tanggal 9 masih kekurangan petugas, maka tugas pengawasan akan diambil alih oleh pengawas satu tingkat di atasnya. Yakni akan diawasi desa dan kelurahan, atau diperbantukan dari pengawas kecamatan termasuk sekretariat," ungkap Ketua Bawaslu Riau, Rusidi Rusdan.
Berbeda dengan Bawaslu, KPU Riau justru menganggap pengurangan petugas KPPS menjadi 5 atau 6 orang tidak menjadi masalah.
"Kita sudah rapid tes semua. Dan jika masih ada yang reaktif sampai tanggal 9, kita akan ganti. Tapi kalau rasanya tidak sempat, kita sudah lakukan mapping. Dari 7 petugas KPPS, jika seandainya harus berkurang menjadi 6 atau 5, maka secara teknis kekuatan pengerjaan penghitungan suara tidak kan terganggu," papar Ketua KPU Riau, Ilham Muhammad Nasir.
Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi juga menyebutkan bahwa belasan anggotanya yang ditugaskan menjaga jalannya pilkada di daerah juga reaktif Covid-19.
"4.433 personel yang akan mengamankan pilkada, sudah kita lakukan swab tes. 15 personil reaktif dan sudah kita ganti. Kami pastikan petugas kami yang di TPS tidak ada yang reaktif, baik rapid maupun swab," ujarnya.
Reporter: M Ihsan Yurin