RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Program Kota Tanpa Kumuh atau Kotaku di Kerinci, Pelalawan melakukan sosialisasi tingkat komunitas secara virtual, Senin (9/11/2020). Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi komunikasi di tengah pandemi covid-19 diikuti oleh para pelaku program Kotaku di tingkat desa/Kelurahan.
Kegiatan ini digelar dalam rangka best practise kegiatan BPM Kotaku reguler dan PPMK 2020, Kegiatan Skala Kawasan, peran dan fungsi KPP di masing-masing dampingan program Kotaku di Riau terkait target kumuh 2020 dan publikasi Kotaku di wilayah dampingan Program Kotaku.
Dijelaskan Tenaga Ahli Komunikasi OC 3 NSUP Kotaku Provinsi Riau, Rudi Rosyidi, kegiatan sosialisasi secara daring ini sekaligus diharapkan menjadi sarana pembelajaran masyarakat dan pemerintah daerah untuk membentuk opini publik yang sehat atas upaya Program Kotaku, sehingga, pada akhirnya masyarakat dapat memahami dan mendukung orientasi Program Kotaku.
"Sosialisasi daring ini juga bertujuan untuk menjawab berbagai tantangan dan tindak lanjut penanganan permasalahan dan dinamika yang terjadi di lapangan pada 9 Kota/Kabupaten wilayah dampingan OC 3 Kotaku Riau," jelas Rudi Rosyidi.
Kegiatan ini juga menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia pada tanggal 15 Maret 2020 terkait upaya pencegahan COVID-19 serta mempertimbangkan adanya penetapan wabah corona sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Maka dalam upaya pencegahan penyebaran dan dampak COVID-19 dibuat langkah-langkah penyesuaian metode kerja dan kegiatan. Termasuk dibutuhkan dukungan Kotaku dalam kampanye pencegahan penyebaran COVID-19 dan penggunaan media komunikasi yang sesuai dengan kondisi yang terjadi di masa pandemi COVID-19. Salah Satunya melalui sosialisasi secara daring.
Kegiatan sosialisasi daring ini dilaksanakan di 7 kota dan 8 kelurahan di Riau yang mendapatkan alokasi kegiatan BPM Kotaku tahun 2020.
Salah satunya Kelurahan Kerinci Kota, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan yang diikuti oleh KSM, BKM, KPP tokoh masyarakat dan Aparat Kelurahan. Kegiatan ini dibuka oleh Lurah Kerincikota Theofandu Al Rasyid sekaligus menjadi narasumber pertama.
Theofandu menyampaikan bahwa acara sosialisasi tingkat komunitas ini sangat bagus sekali dilakukan dalam kondisi covid 19 ini, di mana orang menghindari perkumpulan, pertemuan secara langsung untuk mengurangi penyebaran virus covid 19.
Untuk kegiatan program Kotaku dari Kementerian PUPR di tengah pandemi covid-19 ini tetap berjalan baik dan tentunya di lapangan seluruh tenaga kerja menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker, faceshield, handsanitazer dan jika kondisi tubuh sedang tidak sehat dengan kriteria demam di atas 38 derajat celcius disertai batuk dan pilek maka dianjurkan untuk tidak bekerja dan istirahat di rumah serta segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. Jelas Theofandu, kondisi di lapangan sampai saat ini, para pekerja masih menggunakan APD sesuai dengan aturan yang ada.
Sementara, Koordintor BKM Kotakui Berseri Krinci, Parmin, menuturkan sampai saat ini dana yang telah terserap 95% dari pagu dana sebesar Rp1 miliar, kami juga masih mengejar progres fisik karena sesuai kontrak antara BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) dan PPK PKP Provinsi Riau tanggal 17 November harus selesai seluruh fisik dan keuangan.
"Karena itu seluruh pekerjaan akan kami gesa dalam sisa waktu yang ada," papar Parmin. Untuk progres fisik sekarang sudah mencapai 96.20 persen.
Nara sumber lainnya dalam zoom meeting tersebut yaitu Norman Joshua Sianipar, selaku Asisten Infrastruktur Korkot 1 Kotaku Riau. Dalam pemaparannya meyampaikan materi tentang KPP (Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara). Dia menyampaikan bahwa setelah kegiatan BPM selesai dilaksanakan itu diserahkan kepada KPP (Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara) yang sudah terbentuk di awal sebelum kegiatan berjalan, lalu KPP menyerahkan kepada pihak kelurahan.
"Mohon untuk KPP diaktifkan dan mempunyai rencana kerja untuk kegiatan pemeliharaan jalan dan darinase yang telah terbangun," tukasnya.(rls/don)