RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Penyerang Bhayangkara FC Serdy Ephy Fano bisa masuk daftar hitam Timnas Indonesia U-19 lantaran sudah dua kali melakukan tindakan indisipliner.
Tindakan indisipliner yang dilakukan Serdy kali ini membuat tim pelatih berpikir ulang untuk kembali memanggilnya pada kesempatan mendatang. Meski begitu, Asisten Pelatih Timnas Indonesia U-19, Nova Arianto mengatakan, semua keputusan ada di pelatih Shin Tae Yong.
"Kalau itu [masuk daftar hitam] keputusan ada di Coach Shin Tae Yong. Yang pasti saya sangat kecewa," tutupnya.
Sebelumnya, Serdy pernah melakukan tindakan indisipliner yang membuat ia dicoret dan tidak jadi berangkat mengikuti pemusatan latihan (TC) di Kroasia pada Agustus lalu. Kala itu ia yang sekamar dengan Ahmad Afhridzal telat bangun sehingga telat ikut latihan bersama Timnas U-19 di Stadion Madya, Senayan.
Ternyata Serdy belum jera. Ia justru mengulangi kesalahan yang sama dengan rekan kamar yang berbeda.
Pada kali kedua, Serdy satu kamar bersama Yudha Febrian, kembali telat bangun yang menyebabkan mereka tidak melalukan timbang badan pagi dan terlambat datang latihan.
Merasa aneh dengan keterlambatan Serdy dan Yudha, tim pelatih meminta pihak Hotel Fairmont untuk mengecek CCTV. Alhasil ditemukan bukti bahwa keduanya baru kembali ke hotel pada pukul 3.00, Senin (23/11).
Hal itu membuat Nova dan dan tim pelatih sangat kecewa. Nova akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Pelatih Shin Tae Yong dan berujung pada pencoretan di hari yang sama.
"Setelah ada temuan CCTV itu, saya langsung laporkan ke Coach Shin Tae Yong dan akhirnya diputuskan Timnas U-19 memulangkan mereka berdua. Dan saya sangat kecewa," tegas Nova.
"Ya yang pasti pemain harus tahu kalau timnas bukan untuk main-main dan pemain harus punya mental, disiplin dan tanggung jawab karena kita dibiayai rakyat. Jadi harus punya tanggung jawab dengan melakukan semua program latihan dengan kerja keras," ujarnya.