RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Sekolah di Kota Pekanbaru kembali melakukan sistem pembelajaran tatap muka. Hal ini dilakukan setelah kurang lebih delapan bulan pembelajara sistem daring karena pandemi Covid-19.
Kebijakan ini disambut baik DPRD Kota Pekanbaru. Sebab banyaknya wali murid dan juga para murid yang mengeluhkan sistem pembelajaran daring tersebut.
"Kita sambut baik kebijakannya. Sudah hampir delapan bulan tidak ada tatap muka. Wali murid juga mengeluh," ujar anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zainal Arifin, Senin (16/11/2020).
Zainal menuturkan, jika kebijakan ini tidak lekas diambil, maka akan memengaruhi konsep pendidikan murid. Belum lagi kendala ongkos belajar daring yang besar.
Selain itu, Zainal juga mengkhawatirkan pembelajaran daring justru memberi banyak waktu murid untuk bermain gawai dan gim, bahkan berbohong sambil bermain media sosial.
"Kalau terlalu lama tidak masuk sekolah justru tidak bagus, karena di rumah sulit diawasi. Terlihat sedang belajar, tapi malah main gim," jelasnya.
"Keputusan ini sangat bagus. Jadi anak-anak tidak menghabiskan waktu dengan gawai," tambahnya.
Kendati demikian, Zainal meminta pihak sekolah harus tetap memerhatikan dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Hal tersebut juga guna menghindari adanya klaster baru penyebaran Covid-19 di sekolah.
Reporter: M Ihsan Yurin