BAGANSIAPIAPI (HR)- Bupati Rohil H Suyatno mengaku kesal dengan sikap Pemerintah Provinsi Riau, terkait minimnya anggaran perbaikan Jalan Ujung Tanjung-Bagansiapiapi. Pasalnya, jalan provinsi tersebut merupakan jalur vital.
Bupati Suyatno juga sempat mewarning Pemprov Riau, jika jalan tersebut tak kunjung diperbaiki, status jalan provinsi tersebut dialihkan menjadi jalan kabupaten atau nasional.
Keinginan tersebut dikatakan Bupati Rohil Suyatno, Rabu (8/3) dalam sambutannya saat pelantikan pengurus Pergantian Antar Waktu (PAW) Kwarcab 0410 dan Lembaga Pemeriksa Keuangan (LPK) Gerakan Pramuka Rokan Hilir periode 2013-2018 di Gedung Serbaguna Bagansiapiapi, belum lama ini. Acara juga dihadiri tokoh masyarakat Riau, Azali Johan.
“Jalan masuk Ujung Tanjung ke Bagan. Selalu saja keluhan-keluhan yang terjadi, para tamu-tamu kita yang masuk, itu memang kita akui. Karena itu aset Provinsi Riau, jalan provinsi itu Pak (Azali Johan, red). Kita sudah menyurati Pemprov, supaya itu dikembalikan ajalah jadi jalan kabupaten, biar kami yang memeliharanya,” ujar Suyatno kesal.
Kekesalan itu muncul karena anggaran yan gelontorkan Pemprov Riau sangat minim, kadang hanya Rp3 miliar, Rp6 miliar, tidak signifikan. “Padahal jalan Ujung Tanjung-Bagan, urat nadi, semua masuk ke situ,” katanya.
Sebelumnya Pemkab Ro-hil sempat direpotkan akibat longsornya abutment Jem-batan Jumrah, namun lambat ditanggapi Pemprov Riau.
“Kemarin Pak Azali Johan, kalau tidak kita ribut-kan, Jembatan Jumrah, ini satu-satu urat nadi jembatan penghubung, kalau ambruk, hancur ini, lewat mana kita. Kita repot ke sana ke mari menghadap Pak Gubernur, akhirnya dapat lebih kurang, itu mulai turun itu semua. Dikepung itu, dibeton semua,” kisahnya.
Oleh karena itu, untuk ruas Ujung Tanjung-Bagansiapiapi, telah diusulkan Pemkab Rohil menjadi jalan nasional, dengan harapan perbaikan menggunakan dana APBN.
“Jadi orang pusat, Kementerian Pekerjaan Umum kemarin sudah datang kemari, dia sudah usulkan jalan itu. Mudah-mudahan, kalau ini nanti terkabulkan, terpenuhi oleh pemerintah pusat, kita mintak sistem rigid, yang 20–30 tahun kekuatannya, ya alhamdulillah,” katanya.
Suyatno juga menyebutkan, pihaknya akan melanjutkan pembangunan jalan lintas pesisir Panipahan-Tanjung Balai Asahan, kalau ini terbuka, Rokan Hilir diyakininya tidak lagi dipojok.
Selanjutnya, ruas Dumai-Sinaboi, hari itu katanya pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia ke Rokan Hilir membicarakan permasalahan-permasalahan hutan.
“Kalau nanti Dumai-Sinaboi ini diizinkan Menteri Kehutanan untuk dibangun jalan, saya pikir Dumai yang menjadi kawasan daerah industri, daerah yang penyangganya itu kan ada salah satunya Rokan Hilir,” ujarnya.
Saat ini jika masyarakat Bagansiapiapi mau ke Dumai, membutuhkan waktu 2,5 jam, tapi kalau ruas Dumai-Sinaboi terealisasi, hanya ditempuh dalam waktu satu jam. (adv/humas)