Tanpa rasa disiplin dan tanggung jawab niscaya negara akan susah mensejahterakan rakyatnya. Sementara, praja diminta tidak melakukan kekerasan ke pada praja lainnya.
Hal itu disampaikan guru besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan mantan Menteri Prof Dr Ryaas Rasyid, saat memberi ceramah umum di Kampus IPDN Rohil, Kamis (9/4) di Kecamatan Tanah Putih.
Ceramah umum turut dihadiri Bupati Rokan Hilir H Suyatno, Ketua DPRD Nasruddin Hasan, seluruh praja IPDN Rokan Hilir, serta seluruh camat se-Kabupaten Rohil dan para datuk penghulu yang ada di wilayah Kecamatan Tanah Putih.
Ryaas Raysid dalam mengawali sambutannya mengatakan bahwa fasilitas dan kampus IPDN Rokan Hilir sangat besar dan megah hingga menurutnya lebih besar dari Jati Nangor di Jawa barat.
Dalam ceramahnya Ryaas menyebut di setiap negara yang saat ini menganut sistem demokrasi tidak menjamin negara itu dalam melaksanakan roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik.
Saat ini tren dunia adalah menganut sistem demokrasi dalam pemerintahan, namun apapun sistem pemerintahan di suatu negara tidak akan berjalan dengan baik, apabila sistem yang dianut itu tidak dijalankan dengan displin.
Seluruh stakeholder di dalam pemerintahan tanpa memiliki displin dan rasa tanggung jawab niscaya negara itu akan susah untuk mensejahterakan rakyatnya.
"Etika pemerintahan dan moral pemerintahan tidak dengan melakukan kekuasaan dendam," te-gasnya.
Pencetus otonomi daerah ini mengharapkan seluruh praja IPDN ke depan jangan ada terulang lagi kejadian yang lama. Seperti adanya kekerasan sesama praja. Ke depan IPDN bisa lebih baik dan menjadi pemimpin bangsa yang disiplin, beretika dan bertanggung jawab.
Di akhir ceramah umum itu, Bupati Rokan Hilir memberikan cenderamata kepada Ryaas Rasyid sebagai penghargaan kepada guru besar IPDN tersebut. .
Bupati saat dimintai komentarnya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir sangat bangga dengan adanya ceramah umum tersebut. "Kita apresiasi terhadap beliau, kita akan terapkan apa yang dikatakan beliau dalam pemerintahan nantinya " sambil menutup komentarnya***