KABUN(HR)-Dari 58 KUD yang sudah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan di Kabupaten Rohul tahun 2015, KUD Bumi Asih Desa Kabun tertinggi di Rohul. Hal ini terlihat dari laporan RAT yang digelar, Kamis (9/4).
Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Transmigrasi Provinsi Riau yang diwakili Kabid Pembinaan Kawasan Transmigrasi, Kadis Koperindag Rohul, Tengku Rafli Armein, Ketua Dekopimda, unsur pimpinan kecamatan, pimpinan PTVN V Sei Batulangka, pimpinan perusahaan, perbankan, tokoh agama, tokoh adat, ketua dan seluruh pengurus KUD Bumi Asih serta 350 anggota.
Ketua Koperasi Bumi Asih Abdul Maas dalam laporannya menyampaikan, SHU KUD Bumi Asih untuk tahun buku 2014 berjumlah Rp637 juta. Jumlah tersebut naik 100 persen jika dibandingkan dengan SHU tahun 2013 yang hanya sebesar Rp327 juta.
Peningkatan tersebut diperoleh dari hasil usaha yang dilaksanakan selama satu tahun dengan melakukan berbagai usaha dengan melibatkan seluruh anggota yang ada.
Seperti simpan pinjam, waserda, penjualan TBS, namun yang paling dominan adalah masalah produksi. Dimana seluruhnya bekerja dengan sekuat tenaga, bagaimana mencari dan meraih produksi terbanyak.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan T Rafli Armein mengatakan dari 58 KUD yang sudah melaksanakan RAT di tahun buku 2014, KUD Bumi Asih ini tertinggi SHUnya mencapai Rp637 juta.
Untuk itu diharapkan ke depannya Koperasi Bumi Asih ini agar lebih giat lagi mengembangkan usaha di berbagai bidang. Sehingga SHU semakin tahun semakin melonjak. Dengan demikian anggotanya semakin sejahtera.
Ditambahkan Rafli, dari 158 koperasi yang terdaftar di Rohul sebanyak 58 KUD tidak mampu melaksanakan RAT. Sedangkan RAT tersebut wajib dilaksanakan untuk menentukan sehat atau tidaknya koperasi.
Untuk itu ke-58 koperasi tersebut akan berikan teguran agar mereka melaksanakan RAT. Kalau sudah sampai tiga kali tidak melaksanakan RAT akan diambil tindakan sesuai dengan aturan koperasi.
Menurut Rafli, kebanyakan permasalahan yang timbul di koperasi adalah masalah kerja sama dengan perusahaan yang bermitra. Kemudian juga tidak transparannya pengurus bersama anggota dan masih banyak lagi yang lainnya.
"Ke depan kita akan melakukan pembinaan kepada koperasi tidak sehat tersebut dan kalau tidak bisa dibina akan dicabut izinnya kembali," katanya.(yus)