RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Kementerian Agama mulai melakukan sosialisasi persiapan pelaksanaan perjalanan umrah, walaupun Indonesia belum mendapatkan kepastian dari pemerintah Arab Saudi untuk menerima jamaah dari Indonesia pada sisa tahun 2020 ini.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Riau, Mahyudin mengatakan, pelaksanaan umrah di Arab Saudi memang sudah dibuka untuk beberapa negara. Sedangkan untuk Indonesia belum dibuka, namun pihak Arab Saudi segera membukanya, dan ada aturan-aturan yang harus disiapkan di masa pandemi Covid-19.
“Kita baru saja melakukan sosialisasi terkait dengan penyelenggaraan Haji dan Umrah, kemarin pak Dirjen menjadi narasumber dan sudah dijelaskan bahwa umrah memang sudah dibuka, tapi untuk negara Indonesia belum. Tapi Kementerian Agama sedang menyusun draf seperti apa, dan kita akan menyesuaikan,” jelas Mahyudin.
Dalam pelaksanaannya nanti, kata Mahyudin, pihak Arab Saudi mengeluarkan aturan sesuai dengan protokol kesehatan. Masing-masing negara yang diperbolehkan masuk tidak sebanyak biasanya, termasuk Indonesia. Untuk ketersediaan hotel bagi jamaah yang masuk juga dibatasi, baik di Mekah maupun Madinah.
“Dalam sosialisasi juga disampaikan kalau seandainya umrah dibuka, nanti satu hotel itu hanya dua orang akan disesuaikan. Kenapa karena selama ini umrah tentu saja di Mekah dan madinah ada 3 orang satu kamar, ada 4 dan 6, bahkan ada yang 10. Informasi dari Arab Saudi itu boleh 2 tentu kita akan menyesuaikan. Ketika penerbangan kalau separuh, tentu kita biasakan juga seperti apa yang akan kita lakukan,” jelasnya.
“Intinya Kementerian Agama sampi saat ini mencoba menyusun draft itu, nanti setelah dibuka oleh Arab Saudi tentu kita menyesuaikan apa yang harus kita lakukan ketika Jamaah Indonesia diperbolehkan untuk Umrah. Kalau umrah kan belum, nanti ketika dibuka berapa yang diberi kita belum dapar informaai masih menunggu,” ungkapnya.
Reporter: Nurmadi