RIAUMANDIRI.ID, INHIL - Pencarian korban kecelakaan kapal ABK KM Corola Indah 2 bernama Daus (23) hari ini memasuki hari kelima. Tim SAR gabungan melakukan pencarian hingga radius 5 Nm ke arah hulu dan 12 Nm ke arah hilir, tapi hingga kini masih nihil, Kamis (15/10/2020).
"Berdasarkan hasil briefing pada pukul 11.00 WIB dengan unsur yang terlibat, maka Tim Basarnas Pos SAR Tembilahan kembali ke base. Unsur yang terlibat juga sudah kembali ke kesatuan masing-masing. Selanjutnya melakukan pemantauan. Tapi nanti ketika ada tanda-tanda, tim akan lagi melakukan evakuasi," ujar Humas Basarnas Pekanbaru, Kukuh Widodo.
Sebelumnya diberitakan, satu ABK KM Corola Indah 2 bernama Daus (23) dinyatakan terjatuh dan hilang di perairan Jepun, Indragiri Hilir pada pukul 23.00 WIB, Sabtu (10/10/2020). Korban yang beralamat di Parit 8 Gang Cendana, Tembilahan ini dalam pencarian tim SAR gabungan.
Kejadian ini bermula ketika perahu berjenis motor tempel GT6 tersebut hendak mengambil kayu crocok untuk bangunan. Perahu itu berangkat dari Tembilahan pada pukul 23.00 WIB menuju Tanjung Lajau. Di tengah perjalana, cuaca angin badai, sehingga nakhoda memutuskan untuk lego jangkar.
"Dalam situasi tersebut, Daus yang akan melakukan lego jangkar tercebur ke sungai dan hilang," terang nakhoda KM Corola Indah 2, Putra, Minggu (11/10/2020).
"Selanjutnya Putra menghubungi orangtua Daus, yaitu Yanto (50). Dan Yanto menghubungi Polairud Tembilahan untuk meminta pertolongan," ujar anggota Polairud Tembilahan, Yuhendra.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pekanbaru memberangkatkan Tim Rescuer Pos SAR Tembilahan setelah mendapat informasi kecelakaan kapal pada pukul 10.20 WIB, Minggu (11/10/2020).
Reporter: M Ihsan Yurin