RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Tahun 2020 segera berakhir, tapi jalanan di Pekanbaru masih saja banyak berlubang dan rusak yang menjadi rawan kecelakaan. Salah satu penyebab rusaknya jalan-jalan di Pekanbaru adalah bekas galian bekas proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang tidak segera ditutup.
Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Robin Eduar, meminta pemerintah menarik uang jaminan dari kontraktor proyek IPAL yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Uang tersebut, dapat dialokasikan untuk segera menutup bekas-bekas galian yang membahayakan masyarakat.
"Kita udah panggil. Bukan cuma IPAL, tapi galian untuk gas dan kabel optik juga. Kita desak mereka segera menutup setelah menggali. Tapi kalau tidak juga, kan mereka ada uang jaminan ke Dinas PUPR. Ya uang itu bisa dicairkan dan digunakan untuk menutup lubang-lubang itu. Itu sangat berbahaya soalnya," ungkap Eduar kepada wartawan, Jumat (9/10/2020).
Selain itu, Eduar mengaku melihat sendiri bagaimana galian-galian proyek IPAL mengganggu arus lalu lintas, terutama di jalan yang sempit.
"Kita lihat di daerah kita sendirilah, di Jalan Jati, di Kulim, itu digali kiri kanan. Sudahlah jalannya sempit. Apalagi sering setelah digali enggak dikasih tanda. Makanya banyak mobi yang terperosok," ujarnya.
Pihaknya juga berencana kembali memanggil kontraktor untuk memastikan kapan proyek IPAL dapat diselesaikan.
"Kita akan panggil mereka lagi. Pastikan kapan mereka bisa mengembalikan jalan kita seperti semula. Di Pekanbaru ini, yang bikin jalan rusak ya proyek-proyek galian ini. Satu tahun bisa digali berkali-kali. Makanya pemerintah harus ada perencanaan matang. Tidak terus gali, lalu gali lagi. Mau berapa kali?" pungkasnya.
Reporter: M Ihsan Yurin